
Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyerukan semangat kebangkitan bagi warga sekolah di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat guna memulihkan ekosistem pendidikan yang terdampak bencana banjir.
Tinjauan Langsung dan Penyerahan Bantuan Pendidikan
Seruan tersebut disampaikan saat Abdul Mu’ti meninjau langsung dampak banjir di SMP Negeri 1 Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada Jumat, 5 Desember 2025.
"Kami menyampaikan duka cita sedalam dalamnya kepada keluarga yang mengalami musibah. Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberikan kesabaran serta ketabahan," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan simbolis kepada 22 perwakilan sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yang hadir.
Bantuan operasional yang disalurkan mencakup Rp10 juta untuk PAUD, Rp15 juta untuk SD, Rp20 juta untuk SMP, dan Rp25 juta untuk SMA serta SMK.
Kemendikdasmen bersama pemerintah daerah akan melakukan verifikasi faktual terhadap seluruh sekolah terdampak agar bantuan disalurkan secara tepat sasaran.
"Kita harus bangkit dan tetap semangat. Ini adalah bencana yang tentu tidak kita kehendaki, tetapi sebagai orang beriman kita harus tabah menjalani sambil terus berupaya berbuat yang terbaik ke depan," tambahnya.
Tenda Darurat, Santunan, dan Dukungan Digital
Bantuan tahap awal untuk Sumatra Barat mencakup 1.500 paket school kit untuk siswa PAUD hingga SMA/SMK, 100 paket family kit untuk guru, sembako, dan 25 unit tenda sekolah darurat.
Dua tenda sudah didirikan dan digunakan sebagai ruang belajar sementara, sementara tenda lainnya disesuaikan dengan kondisi lokasi terdampak.
Tenda darurat diharapkan dapat mempercepat pemulihan pembelajaran tatap muka bagi para siswa.
Kemendikdasmen telah mengalokasikan lebih dari Rp5,7 miliar untuk bantuan operasional pendidikan di Sumatra Barat.
Selain bantuan sarana pendidikan, pemerintah juga menyalurkan santunan kepada guru dan murid yang meninggal dunia atau sedang dirawat akibat bencana.
Enam guru yang meninggal dunia menerima santunan Rp10 juta per orang, sementara empat guru yang dirawat menerima Rp5 juta per orang.
Bagi peserta didik, santunan sebesar Rp5 juta diberikan kepada 20 murid yang meninggal dan Rp2 juta untuk murid yang sedang dirawat.
Total anggaran untuk santunan dan bantuan pengobatan mencapai Rp293 juta.
Untuk mendukung pembelajaran daring di tengah keterbatasan, Kemendikdasmen juga menyediakan satu perangkat Starlink.
Selain itu, lebih dari 1.000 paket sembako dan 500 paket makanan ringan telah disalurkan ke wilayah terdampak.
"Pemberian bantuan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mempercepat pemulihan pendidikan di Sumatra Barat. Harapan kami, para murid dapat segera kembali belajar secara tatap muka meskipun dalam kondisi darurat," tutup Abdul Mu’ti.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







