Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mendikdasmen Pastikan Pembelajaran Pascabencana Tetap Berlangsung, Siapkan Tenda Darurat dan Bantuan Khusus

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Mendikdasmen Pastikan Pembelajaran Pascabencana Tetap Berlangsung, Siapkan Tenda Darurat dan Bantuan Khusus
Foto: (Sumber : Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta pada Sabtu (6/12/2025) memastikan Pemerintah bergerak cepat untuk menjamin kelangsungan proses belajar mengajar bagi peserta didik yang sekolahnya terdampak banjir dan longsor di sejumlah wilayah. ANTARA/HO-Humas Kemendikdasmen/aa..)

Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan pemerintah bergerak cepat menjamin kelangsungan proses belajar mengajar di wilayah terdampak banjir dan longsor, dengan prioritas utama pada keselamatan siswa dan keberlanjutan pendidikan.

Kebijakan Diserahkan ke Daerah, Pembelajaran Gunakan Sistem Campuran

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa keselamatan peserta didik serta kesinambungan pembelajaran menjadi hal paling penting dalam kondisi darurat.

"Kami memahami bahwa situasi ini tidak diinginkan. Karena setiap daerah memiliki kondisi unik, pelaksanaan pembelajaran dan ujian akhir semester kami serahkan kepada dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota yang lebih memahami situasi lapangan", jelas Abdul Mu’ti.

Kebijakan pembelajaran darurat sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah agar dapat disesuaikan dengan kondisi lokal.

Pemerintah menyarankan kombinasi metode pembelajaran seperti tatap muka terbatas (luring), pembelajaran daring (online), dan penggunaan tenda sekolah sementara sebagai solusi sementara.

Untuk sekolah-sekolah yang terdampak parah, Kemendikdasmen telah menyiapkan 25 tenda darurat yang akan segera didistribusikan ke wilayah-wilayah terdampak.

Bantuan Logistik dan Dana Disiapkan untuk Percepatan Pemulihan

Di beberapa sekolah seperti SMA Negeri 1 Batang, dari 21 ruang kelas, sebanyak 15 ruang masih dapat digunakan.

Sekolah yang mengalami keterbatasan ruang belajar diarahkan untuk menerapkan sistem pembelajaran bergiliran antara sesi pagi dan siang.

Beberapa sekolah yang rusak berat bahkan memilih meliburkan siswa sementara demi alasan keselamatan.

Untuk mendukung proses belajar, pemerintah juga telah menyiapkan bantuan awal perbaikan sekolah dengan nominal Rp10 juta hingga Rp25 juta per sekolah, tergantung pada tingkat kerusakan.

"Tidak ada arahan penundaan yang seragam. Dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota memiliki kewenangan penuh karena mereka paling memahami kesiapan sekolah dan kondisi warga belajar", tambah Abdul Mu’ti.

Data rinci mengenai jumlah dan tingkat kerusakan sekolah masih terus dikumpulkan bersama dinas pendidikan daerah dan UPT Kemendikdasmen.

Data tersebut akan menjadi dasar untuk menentukan skala prioritas rehabilitasi pendidikan pada tahun anggaran 2026.

Komitmen Penuh Jaga Hak Pendidikan Anak

Selain itu, Kemendikdasmen juga telah menyiapkan sejumlah bentuk dukungan tambahan berupa:

  • Bantuan Operasional Tanggap Darurat sebesar Rp6,4 miliar
  • Santunan untuk murid dan guru yang meninggal atau dirawat sebesar Rp293 juta
  • 10.000 paket perlengkapan sekolah
  • 74 unit tenda sekolah darurat

Bantuan tersebut akan terus ditingkatkan pada tahap-tahap penyaluran selanjutnya, seiring dengan perkembangan kondisi di lapangan.

Seluruh upaya ini dilakukan agar proses pemulihan berlangsung cepat dan hak anak atas pendidikan tetap terjamin, meskipun berada dalam situasi darurat.

Penulis :
Ahmad Yusuf