Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wagub Sumut Laporkan 1,5 Juta Jiwa Terdampak Bencana, 37 Ribu Mengungsi dan 123 Hilang

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Wagub Sumut Laporkan 1,5 Juta Jiwa Terdampak Bencana, 37 Ribu Mengungsi dan 123 Hilang
Foto: Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya (keempat kanan) menerima bantuan sosial kebencanaan Kementerian Sosial dari Ketua Tim Kunker Komisi VIII DPR RI Ansory Siregar bersama anggota Komisi VIII DPR RI dalam Pengawasan Penanggulangan Bencana Sumatera Utara di Gubernur Sumut Sabtu 6/12/2025 (sumber: Diskominfo Sumut)

Pantau - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, memaparkan kondisi terkini bencana hidrometeorologi yang melanda 18 kabupaten/kota di Sumut, dengan total 1,5 juta jiwa terdampak dan ribuan orang mengungsi.

Dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Surya menyampaikan bahwa bencana menyebabkan 407.256 kepala keluarga terdampak, atau sekitar 1,5 juta jiwa.

Berdasarkan data yang disampaikan, sebanyak 37.158 orang kini mengungsi, 318 jiwa meninggal dunia, 647 orang mengalami luka-luka, dan 123 warga masih dinyatakan hilang.

Daerah Terparah dan Akses Terputus

Bencana ini menerjang wilayah Sumatera Utara secara luas, termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, Humbang Hasudutan, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Nias, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Asahan, Batu Bara, dan Padang Lawas.

Daerah yang paling parah terdampak adalah Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, Langkat, Deli Serdang, dan Kota Medan.

Sejumlah ruas jalan nasional dilaporkan terputus akibat longsor, antara lain Jalur Tarutung–Sibolga dan jalan di perbatasan Tapanuli Selatan–Tapanuli Tengah atau Batang Toru–Pandan.

Bencana terjadi bersamaan dengan peringatan Hari Guru Nasional yang diikuti para kepala daerah.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, langsung memerintahkan penyaluran bantuan logistik ke lokasi terdampak.

Namun, karena akses darat menuju Sibolga tertutup, pengiriman bantuan dilakukan melalui jalur udara.

Situasi darurat juga terjadi di Langkat dengan 1.834 rumah terendam, sementara Kota Medan ikut terdampak, termasuk area Kantor Gubernur Sumut.

Langkah Tanggap Darurat dan Bantuan Sosial

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendirikan posko darurat di Jalan Jenderal Besar AH Nasution, Medan, sebagai pusat koordinasi bantuan.

Pangkalan Udara TNI AU Soewondo Medan difungsikan sebagai tempat penyimpanan sementara bantuan sebelum didistribusikan.

"Semua wilayah dimonitor, dan daerah yang belum menerima bantuan untuk diprioritaskan," ungkap Surya.

Bantuan yang telah didistribusikan mencakup bahan pangan seperti beras, air mineral, telur, minyak goreng, dan mi instan.

Selain itu, bantuan juga meliputi kebutuhan bayi, ibu hamil dan menyusui, serta pakaian, selimut, popok, sabun, dan perlengkapan ibadah.

Untuk kebutuhan papan, telah disalurkan kasur, tikar, matras, ember, peralatan masak, dan perlengkapan dapur.

"Sedangkan bantuan obat-obatan, tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan surveilans turut dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak", Surya menambahkan.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI, Ansory Siregar, menyampaikan duka cita atas musibah yang menimpa 18 kabupaten/kota di Sumut.

Ansory juga menekankan pentingnya pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat pasca-bencana.

Secara simbolis, Ansory menyerahkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial senilai Rp12.065.804.402, yang mencakup logistik, dukungan dapur umum, dan kebutuhan lainnya.

"Saya mengajak seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi. Jika ada kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi daerah, segera laporkan ke pemerintah pusat agar bantuan tambahan dapat diberikan. Semoga seluruh ikhtiar kita mendapat keberkahan," ujarnya.

Penulis :
Leon Weldrick