Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

OIKN dan Pemprov Kaltim Bentuk Satgas Khusus, Sasar 3.000 Keluarga Risiko Stunting di Wilayah IKN

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

OIKN dan Pemprov Kaltim Bentuk Satgas Khusus, Sasar 3.000 Keluarga Risiko Stunting di Wilayah IKN
Foto: (Sumber:Kepala BKKBN Provinsi Kaltim Kiky Permanajati (kiri) bersama Kepala OIKN Basuki Hadimuljono. )

Pantau - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama BKKBN Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan sejumlah pemangku kepentingan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani stunting di wilayah delineasi IKN.

Satgas ini menyasar 3.000 keluarga yang masuk dalam kategori berisiko stunting dengan pendekatan edukasi, intervensi nutrisi, dan akses sanitasi.

“Prevalensi stunting di Provinsi Kaltim secara umum tergolong tinggi, mencapai 22 persen, di atas rata-rata nasional yang tercatat 19 persen,” ungkap Kepala BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati.

Kolaborasi Pentahelix dan Fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Satgas stunting ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif berbasis pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.

Masing-masing pihak memiliki peran berbeda, mulai dari pengambilan kebijakan, pendanaan, edukasi gizi, penyuluhan kesehatan, hingga penyebaran informasi ke masyarakat.

Edukasi akan difokuskan pada orang tua, khususnya ibu, mengenai pentingnya pola hidup sehat, konsumsi makanan bergizi, serta kebersihan lingkungan.

Fokus utama intervensi terletak pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.

“1.000 HPK menjadi perhatian serius bagi kami karena di masa tersebut stunting dapat terjadi, sekaligus masih dapat dicegah atau dikoreksi,” jelas Nurizky.

Program Genting dan Komitmen Bersama Turunkan Stunting

Upaya pencegahan stunting juga diperkuat melalui pelaksanaan kegiatan Apresiasi dan Monitoring Evaluasi Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) tingkat Provinsi Kaltim.

Kegiatan yang digelar di Kantor OIKN pada Jumat (5/12) ini dihadiri oleh 150 peserta dari berbagai unsur, seperti OIKN, Pemprov Kaltim, pemda se-Kaltim, Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), dan mitra swasta.

“Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting dan membangun generasi sehat serta produktif di wilayah Ibu Kota Nusantara,” ujar perwakilan OIKN.

Satgas yang dibentuk telah menetapkan 3.000 sasaran keluarga risiko stunting untuk mendapatkan edukasi nutrisi dan akses air bersih — dua fondasi penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.

Penulis :
Gerry Eka