Pantau - Unit Kegiatan Mahasiswa SAR Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar memberangkatkan satu tim ke Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, sebagai bentuk dukungan kemanusiaan terhadap korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak akhir November 2025.
Fokus Pencarian dan Evakuasi, Bergabung dengan Tim Gabungan
"Pemberangkatan tim dilakukan melalui Lanud Sultan Hasanuddin dengan bantuan transportasi pesawat dari Pangkodau II bersama Danlanud Sultan Hasanuddin," kata personel SAR Unhas, Muh Alisofyan Ar Djambia, sebelum berangkat dari Makassar.
Tim yang diberangkatkan terdiri dari lima personel mahasiswa UKM SAR Unhas dan akan bergabung dengan tim gabungan yang telah lebih dulu berada di lokasi bencana.
Dalam operasi ini, tim SAR Unhas akan fokus pada pencarian dan evakuasi warga terdampak, serta berkoordinasi dengan BPBD, Basarnas, TNI/Polri, dan relawan gabungan lainnya di lapangan.
Durasi penugasan akan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan situasi bencana di Aceh Tamiang.
"Kami akan melihat perkembangan kondisi di lapangan," ujar Alisofyan.
Tiga Gelombang Tenaga Medis Unhas Telah Bertugas di Sumatera
Sebelumnya, Unhas telah mengirim tiga gelombang tim medis ke sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Gelombang pertama diberangkatkan ke Sibolga, Sumatera Utara, dengan fokus memperkuat layanan kesehatan di wilayah tersebut, terutama dalam penanganan kasus trauma dan cedera, melalui dukungan tim ortopedi.
Gelombang kedua dikirim ke Pidie Jaya, Aceh, dan merupakan tim terbesar yang dikirim Unhas. Mereka diperbantukan di RSUD Pidie Jaya serta membantu pelayanan kesehatan di area terdampak banjir dan longsor.
Tim ini terdiri dari berbagai spesialisasi, termasuk penanganan trauma, penyakit anak, kesehatan ibu, dan penyakit dalam, serta didukung oleh mahasiswa TBM Calcaneus dan mahasiswa keperawatan.
Gelombang ketiga diberangkatkan ke Sumatera Barat untuk memenuhi permintaan mendesak dari rumah sakit setempat, dengan fokus pengiriman dokter gigi dan ahli bedah mulut.
Rektor Unhas, Prof Dr Jamaluddin Jompa, menyatakan bahwa seluruh tim tidak hanya membawa obat-obatan, tetapi juga memberikan layanan medis langsung di rumah sakit dan posko-posko pengungsian.
- Penulis :
- Gerry Eka
