
Pantau - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengerahkan helikopter untuk mengirimkan bantuan logistik ke desa yang masih terisolasi pascabencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
"Pengiriman bantuan dilakukan menggunakan helikopter menyusul tertutup akses darat akibat longsor di sejumlah titik," ujar Penata Kebijakan Kapolri Madya TK III Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, di Tapanuli Tengah, Minggu, 7 Desember 2025.
Desa Nauli Sitahui Jadi Prioritas Pengiriman Udara
Bantuan udara difokuskan ke Desa Nauli Sitahui, salah satu wilayah yang hingga kini belum bisa dijangkau melalui jalur darat karena kondisi longsor yang parah.
Bantuan yang dikirim sebanyak 300 kilogram, terdiri atas beras, mie instan, minyak goreng, dan gula.
"Seluruh logistik merupakan bantuan resmi dari Mabes Polri melalui Polda Sumut untuk diberikan warga terdampak bencana itu," jelas Yudhi.
Berdasarkan hasil pemantauan dari udara, diketahui terdapat lebih dari sepuluh titik longsor yang belum tertangani.
Hal ini menyebabkan pengiriman bantuan hanya bisa dilakukan melalui jalur udara.
Akses Darat Terputus Total, Polisi Prioritaskan Jalur Udara
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya, menyatakan bahwa saat ini ada sekitar tiga hingga lima wilayah yang benar-benar terisolasi.
" Kondisi jalan tidak hanya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, tetapi juga tidak bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua," ujarnya.
Polda Sumut telah menyiapkan beberapa titik prioritas untuk penurunan bantuan melalui udara.
Jika helikopter tidak memungkinkan untuk mendarat, logistik akan dijatuhkan dari ketinggian aman dengan prosedur khusus agar tidak rusak.
Beberapa jalur darat yang masih terputus dan dalam proses penanganan antara lain:
Jalan Sigiring-giring, Kecamatan Tukka
Jalan Kapusin, Kecamatan Badiri
Wilayah Aek Bontar
Seluruh titik ini masih dalam proses pembersihan dan perbaikan oleh petugas di lapangan.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Gerry Eka








