Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Warga Huta Nabolon Bertahan Tanpa Pakaian Bersih, Rumah di Bukit Jadi Tempat Pengungsian 30 KK

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Warga Huta Nabolon Bertahan Tanpa Pakaian Bersih, Rumah di Bukit Jadi Tempat Pengungsian 30 KK
Foto: (Sumber: Warga korban bencana banjir dan tanah longsor membawa bantuan di Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka,Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Minggu (7/12/2025). Warga korban bencana banjir dan tanah longsor di empat desa wilayah tersebut hanya bisa mengambil bantuan di saat aliran air akibat banjir dan tanah longsor surut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz)

Pantau - Puluhan warga Lingkungan IV, Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, bertahan hidup dalam kondisi gelap, dingin, dan tanpa pakaian bersih setelah bencana banjir dan longsor yang melanda sejak 25 November.

Rumah di Bukit Jadi Tempat Pengungsian Darurat

Margembira Gultom (41), warga Lingkungan IV, menyatakan bahwa ia membagikan pakaian yang dimilikinya kepada para tetangga yang kehilangan segalanya.

"Pakaian yang sedang kami jemur, kami bagikan semua ke tetangga pak, tidak ada pakaian mereka," ungkap Margembira saat ditemui di rumahnya.

Tidak hanya memberikan pakaian, Margembira juga membuka rumahnya untuk dijadikan tempat pengungsian darurat.

Rumah tersebut kini dihuni oleh sekitar 30 kepala keluarga (KK), selain keluarganya sendiri yang terdiri dari ayah, ibu, istri, dan seorang anak.

Rumah Margembira selamat dari banjir karena berada di posisi yang lebih tinggi dari aliran banjir bandang, berbeda dengan ratusan rumah lain yang rusak berat.

"30 KK ada yang tinggal bersama kami di sini. Pak tahu tidak, kami delapan liter beras dimasak untuk sekali makan, karena tidak ada lagi lauk saat itu saya potong babi dan lembu ternak kami untuk dibagi-bagikan," tambahnya.

Bantuan Mulai Datang, Tapi Pakaian Masih Menjadi Kebutuhan Mendesak

Kondisi pengungsi perlahan membaik karena bantuan logistik mulai tiba, baik dari pemerintah maupun keluarga.

Margembira menyebut bantuan berupa genset untuk penerangan juga sudah diberikan.

"Juga sudah ada bantuan genset untuk penerangan. Hanya saja itu pak pakaian bersih dan layak pakai yang dibutuh sekali pakaian kami ini apalagi cuaca masih hujan terus ini air bisa kembali naik," katanya.

Huta Nabolon merupakan salah satu kawasan paling terdampak bencana banjir dan longsor di Kecamatan Tukka.

Banjir di kawasan ini sempat viral karena membawa balok-balok kayu besar yang menghancurkan permukiman.

Sedikitnya 150–200 kepala keluarga di Lingkungan IV kehilangan tempat tinggal akibat material banjir.

Jalan utama yang menghubungkan Huta Nabolon dan Tukka terputus, membuat distribusi bantuan menjadi sangat sulit bahkan hingga hari ke-13 masa tanggap darurat.

Penulis :
Gerry Eka