Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wakil Menteri PPPA Dorong SPPG Jadi Dapur Darurat untuk Bantu Korban Bencana di Aceh Tamiang

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Wakil Menteri PPPA Dorong SPPG Jadi Dapur Darurat untuk Bantu Korban Bencana di Aceh Tamiang
Foto: Wakil Menteri PPPA Veronica Tan (tengah) saat doorstop di acara peluncuran Buku "Seberkas Cahaya di Tengah Krisis Sampah Plastik", di Jakarta, Senin 8/12/2025 (sumber: ANTARA/Anita Permata Dewi)

Pantau - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dijadikan sebagai dapur darurat untuk membantu masyarakat terdampak bencana di Aceh Tamiang.

Veronica Tan menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait rencana tersebut.

"Sudah koordinasi juga dengan BGN, kita akan kolaborasi bagaimana SPPG bisa jadi dapur darurat," ungkapnya.

Selain dengan BGN, Kementerian PPPA juga berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga lainnya guna mempercepat bantuan bagi warga terdampak.

"Koordinasi antar-kementerian juga. Harapan kita bisa bantu dengan cepat," ia mengungkapkan.

Fokus utama penanganan diarahkan kepada kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak yang menjadi korban bencana di wilayah tersebut.

Kondisi Terkini dan Akses Bantuan

Pemerintah terus melakukan perbaikan akses jalan menuju Aceh Tamiang yang sebelumnya sempat terisolasi akibat bencana banjir dan longsor.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyatakan bahwa kondisi di Aceh Tamiang mulai membaik seiring bantuan yang sudah dapat masuk melalui jalur darat.

Sebanyak 216 desa di Aceh Tamiang masih dalam kondisi terdampak bencana dan terus mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Namun, beberapa infrastruktur penting di wilayah lain di Aceh masih mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Untuk akses jalan nasional yang masih putus ada tiga titik menonjol. Pertama ruas Meureudu–Pidie Jaya, termasuk Jembatan Meureudu yang masih putus," ujar Suharyanto.

Titik kerusakan kedua berada di Jembatan Teupin Manee, Kabupaten Bireuen, yang menjadi penghubung antara Bireuen dan Bener Meriah.

Sementara itu, titik ketiga berada di ruas jalan antara Kota Bireuen dan Aceh Utara yang juga masih terputus hingga kini.

Kementerian Pekerjaan Umum bersama satuan tugas gabungan sedang melakukan perbaikan secara intensif di ketiga titik tersebut.

BNPB sebelumnya melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi di Pulau Sumatra telah mencapai 914 jiwa per tanggal 6 Desember 2025.

Penulis :
Shila Glorya