Pantau - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyalurkan bantuan berupa dua ton beras dan uang tunai sebesar Rp300 juta kepada korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, menyerahkan langsung bantuan tersebut saat melakukan kunjungan ke wilayah terdampak bersama Gubernur Jawa Barat.
Bentuk Solidaritas Antarwilayah
Menurut Bupati Wahyu Ferdian, bantuan ini merupakan bentuk balasan atas kepedulian masyarakat Sumatera saat Cianjur dilanda gempa pada tahun 2022.
"Saat Cianjur dilanda gempa tahun 2022, Cianjur banyak mendapat bantuan, termasuk dari Aceh, Sumut dan Sumbar, bahkan dari masyarakat Sumbar mengirimkan dua ton rendang untuk penyintas gempa Cianjur," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur juga akan menambah bantuan beras sebanyak 10 ton, yang akan disalurkan ke daerah-daerah yang belum tersentuh bantuan.
Pengiriman bantuan akan dilakukan secara bertahap hingga kondisi di wilayah terdampak dinyatakan pulih dan para korban kembali ke rumah masing-masing.
"Kami berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah, semoga Sumatera segera pulih dan kembali bangkit, pengiriman bantuan akan terus dilakukan selama dibutuhkan," ia mengungkapkan.
Fasilitasi Pemulangan Warga Cianjur di Sumatera
Selain bantuan logistik, Pemkab Cianjur juga berencana memulangkan warga Cianjur yang tinggal di wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Pendataan sedang dilakukan untuk mengetahui jumlah perantau asal Cianjur yang ingin kembali ke kampung halaman.
"Saat ini kami masih melakukan pendataan berapa jumlah warga Cianjur yang menetap di Sumatera yang minta dibantu pulang ke Cianjur, nanti data sudah lengkap kita akan pulangkan secara bertahap," jelas Bupati Wahyu Ferdian.
Imbauan untuk Jaga Lingkungan
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Cianjur juga mengimbau seluruh masyarakat Cianjur agar menjaga kelestarian lingkungan, terutama bagi yang tinggal di daerah perbukitan.
" Kami minta masyarakat mulai dari utara sampai selatan menjaga alam lingkungan, hutan dan perbukitan, jangan sampai di rusak, karena akan memicu terjadinya bencana," tegasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya
