
Pantau - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus meminta pemerintah daerah untuk menggali sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penguatan inovasi tanpa membebani masyarakat, dalam puncak acara Innovative Government Award (IGA) 2025 di Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2025.
Inovasi Jadi Kunci Peningkatan Daya Saing Daerah
Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa inovasi merupakan amanat langsung dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang tersebut memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk berkreasi dan menghadirkan solusi sesuai karakteristik serta potensi lokal masing-masing wilayah.
"Langkah tersebut dapat menjadi pembangkit kinerja pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, percepatan pembangunan dan meningkatkan daya saing daerah guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Ia menyoroti bahwa dinamika global kini semakin kompetitif, sehingga Indonesia perlu terus memperkuat daya saing nasional.
Menurutnya, penguatan ekosistem inovasi daerah secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan menjadi kunci untuk mendorong kinerja kompetitif Indonesia secara keseluruhan.
"Peningkatan daya saing tidak bisa mengandalkan kebijakan pusat semata, tetapi daerah harus berani mencari formula baru dalam mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta melakukan digitalisasi layanan publik," ia mengungkapkan.
Strategi Daerah Tingkatkan PAD dan Replikasi Inovasi
Wamendagri memberikan sejumlah contoh strategi yang dapat diterapkan oleh daerah, seperti optimalisasi pajak restoran, pajak alat berat, pajak air tanah, serta pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara lebih profesional.
"Daerah harus berani mencari terobosan baru yang sesuai dengan potensi wilayah masing-masing dengan begitu meski terjadi dinamika TKD (transfer ke daerah) roda pembangunan tetap berjalan dan kesejahteraan masyarakat dapat tetap meningkat," katanya.
Ia menambahkan bahwa inovasi di daerah juga diharapkan mampu menggerakkan perekonomian lokal dan memperluas akses pasar internasional.
Akhmad juga mendorong adanya replikasi inovasi antar daerah agar inovasi tidak berhenti di satu wilayah saja, tetapi bisa menjadi gerakan nasional.
Ia mencontohkan praktik baik di Kabupaten Sambas berupa pembangunan jembatan dan sumur bor berkemajuan non-APBD, yang dilakukan melalui semangat gotong royong, kolaborasi masyarakat, dan efektivitas anggaran.
"Replikasi inovasi adalah kunci agar solusi tidak bersifat parsial. Dengan cara tersebut, ketahanan ekonomi semakin kuat dan pemerataan pembangunan dapat terwujud," ia menegaskan.
Tema IGA 2025 adalah Astacita, yang sejalan dengan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden untuk memperkuat kualitas layanan publik, mendorong transformasi digital, dan mempercepat pembangunan.
"Dengan tema tersebut IGA memastikan inovasi dari daerah selaras dan relevan dengan prioritas strategi pemerintah pusat," jelasnya.
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Yusharto Huntoyungo juga menekankan pentingnya inovasi sebagai kebutuhan strategis.
"Kami berharap penghargaan IGA 2025 menjadi pemacu bagi daerah untuk meningkatkan kreativitas, memperluas replikasi inovasi, serta memastikan inovasi hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick








