Pantau - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan secara maksimal alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mendukung penanggulangan bencana di wilayah Sumatera.
Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Osmar Silalahi, menegaskan komitmen penuh TNI dalam membantu proses pemulihan pascabencana.
"Prinsipnya, semua lembaga akan totalitas melaksanakan perbantuan penanggulangan bencana ini, dan harus cepat," ujarnya.
Hingga saat ini, sebanyak 76 unit alutsista telah dikerahkan ke wilayah terdampak.
Alutsista Udara dan Laut Dimobilisasi untuk Distribusi dan Evakuasi
Alutsista yang diterjunkan terdiri dari 23 pesawat angkut, 35 helikopter, 16 Kapal Republik Indonesia (KRI), dan 3 Kapal ADRI.
Jenis pesawat angkut yang digunakan antara lain A400, C-130, CN-295, dan Cassa-212 milik TNI AU, serta unit milik Penerbad dan Penerbal.
Helikopter berasal dari berbagai satuan, termasuk TNI AU, Penerbad, Penerbal, Basarnas, BKO BNPB, dan Kementerian Pertahanan.
Seluruh alutsista udara tersebut aktif mendistribusikan logistik ke berbagai lokasi yang terdampak bencana.
Sementara itu, unsur laut yang dilibatkan mencakup KRI angkut, KRI tanker pembawa bahan bakar, dan KRI rumah sakit, yang beroperasi dalam skema Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Fokus pada Pemulihan dan Dukungan Kemanusiaan
Brigjen Osmar menyampaikan bahwa TNI terus memantau kondisi di lapangan dan tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan alutsista ke Sumatera jika situasi menuntut.
Tujuan utama pengerahan alutsista ini adalah untuk memastikan distribusi bantuan dan pemulihan infrastruktur serta layanan dasar pascabencana dapat berjalan maksimal.
Langkah ini juga mencerminkan peran aktif TNI dalam mendukung upaya kemanusiaan nasional di luar tugas tempurnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
