
Pantau - BMKG melaporkan kemunculan bibit siklon tropis 93S di perairan Nusa Tenggara Barat bagian selatan yang berpotensi memicu cuaca buruk di Jawa Timur dan kawasan Kepulauan Sunda Kecil sejak 11 Desember 2025.
Kondisi Atmosfer dan Faktor Pembentukan Siklon
Bibit siklon tropis 93S terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB atau 08.00 Wita.
BMKG menyampaikan bahwa "Potensi bibit siklon tropis 93S berkembang menjadi siklon tropis dalam kategori peluang rendah", ungkapnya.
Bibit siklon ini didukung oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby serta adanya gelombang frekuensi rendah di sekitar sistem.
Faktor pendukung lainnya meliputi suhu permukaan laut yang hangat pada kisaran 28–29 derajat Celsius, kondisi wind shear yang lemah, serta vortisitas kategori sedang di lapisan bawah hingga menengah.
Namun sejumlah faktor masih kurang mendukung pertumbuhan sistem, seperti kelembaban udara yang cukup kering pada lapisan 500–200 hPa, konvergensi dan divergensi yang masih lemah, serta belum adanya inflow angin kuat menuju pusat sistem.
BMKG memprakirakan bibit badai tersebut tetap persisten karena belum terlihat peningkatan angin maksimum di sekitar sistem, sirkulasi yang masih melebar, serta pergerakan yang perlahan ke arah barat hingga barat daya.
Intensitas sistem diprakirakan meningkat secara perlahan dengan pola sirkulasi yang mulai membaik pada lapisan bawah hingga menengah dan pergerakan yang cenderung stasioner.
Dampak Cuaca Ekstrem dan Potensi Gelombang Tinggi
Bibit siklon 93S memberikan dampak tidak langsung berupa cuaca ekstrem hingga 12 Desember 2025 pukul 13.00 WIB atau 14.00 Wita di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur bagian barat dengan potensi hujan sedang hingga lebat.
Potensi gelombang tinggi kategori sedang setinggi 1,25–2,5 meter diperkirakan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Jawa Timur, serta di Selat Bali, Selat Lombok, dan Selat Alas bagian selatan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







