Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Unhan dan Komisi I DPR Tekankan Urgensi Teknologi Adaptif untuk Perkuat Pertahanan dan Keamanan Siber

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Unhan dan Komisi I DPR Tekankan Urgensi Teknologi Adaptif untuk Perkuat Pertahanan dan Keamanan Siber
Foto: (Sumber: Menkomdigi Meutya Hafid saat berbicara secara daring pada "Ngobrol Bareng Legislator" bertema "Kata Sandi Kuat dan Autentikasi Dua Langkah" yang diselenggarakan Universitas Pertahanan, yang diikuti secara luring oleh sivitas akademika Kadet Mahasiswa Program Sarjana (S1) dan Mahasiswa Program Magister (S2) Pascasarjana Unhan, sedangkan narasumber Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono dan Menkomdigi secara daring. (HO/Humas Unhan).)

Pantau - Universitas Pertahanan bersama Komisi I DPR RI dan Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa pola komunikasi dan respons pertahanan Indonesia tidak dapat lagi mengandalkan metode konvensional dalam kegiatan "Ngobrol Bareng Legislator" yang digelar secara hybrid pada 11 Desember.

Teknologi sebagai Fondasi Respons Pertahanan Modern

Kegiatan ini menyoroti perlunya pemanfaatan teknologi cepat dan akurat dalam mendukung komunikasi pertahanan nasional.

Pernyataan tersebut ditegaskan melalui kutipan, "Dengan luas wilayah nasional mencapai 7,2 juta kilometer persegi, pola komunikasi dan respons pertahanan tidak lagi dapat mengandalkan metode konvensional, melainkan harus didukung oleh teknologi yang cepat, akurat, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat", ungkapnya.

Acara bertema "Kata Sandi Kuat dan Autentikasi Dua Langkah" ini diikuti secara luring oleh Kadet Mahasiswa Program Sarjana dan Mahasiswa Program Magister Unhan RI, sementara narasumber hadir secara daring yaitu Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dr Dave Akbarshah Fikarno Laksono dan Menkomdigi Meutya Hafid.

Mayjen TNI Totok Imam Santoso menjelaskan bahwa dinamika global dan kompleksitas ancaman modern menjadikan teknologi digital adaptif sebagai kebutuhan strategis bagi Indonesia.

Ia menegaskan bahwa literasi digital bukan sekadar kemampuan memakai perangkat tetapi kemampuan menjadi pengguna cerdas, inovator, pendidik, dan bagian dari ekosistem digital nasional.

Meningkatnya Ancaman Siber dan Pentingnya Edukasi Keamanan

Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan bahwa teknologi hanya bermanfaat bila digunakan oleh manusia yang bijak, kritis, bertanggung jawab, dan mampu menjaga keamanan data pribadi.

Ia menambahkan bahwa literasi digital harus mencakup kemampuan menilai informasi secara cermat, menjaga etika berinteraksi di ruang siber, serta memanfaatkan teknologi untuk tujuan produktif.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyoroti tingginya kasus peretasan dan kebocoran data nasional akibat lemahnya penggunaan kata sandi serta minimnya kesadaran keamanan digital.

Menurutnya, dengan penetrasi internet nasional yang melampaui 80 persen namun kesadaran keamanannya menurun, edukasi mengenai kata sandi kuat dan autentikasi dua langkah menjadi langkah vital untuk memitigasi serangan siber.

Ia menandaskan pentingnya pemahaman seluruh elemen bangsa melalui kutipan, "Kehadiran perspektif pemerintah dan legislatif diharapkan memperkaya pemahaman sivitas akademika mengenai urgensi keamanan digital", ungkapnya.

Dave juga menegaskan bahwa kolaborasi nasional untuk menjaga kedaulatan siber menjadi sangat penting.

Penulis :
Ahmad Yusuf