Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Analis Menilai Restrukturisasi Lewat RUPO dan RUPSU Jadi Opsi Paling Ideal bagi WIKA

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Analis Menilai Restrukturisasi Lewat RUPO dan RUPSU Jadi Opsi Paling Ideal bagi WIKA
Foto: (Sumber: Ilustrasi - karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).)

Pantau - Analis menilai restrukturisasi melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi dan Rapat Umum Pemegang Sukuk menjadi opsi paling ideal bagi PT Wijaya Karya Persero Tbk atau WIKA di tengah tekanan likuiditas yang terus meningkat.

Penilaian Analis terhadap Kondisi WIKA

Head of Research PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menilai restrukturisasi melalui RUPO dan RUPSU bersifat preventif dan dapat memberikan ruang tambahan bagi WIKA untuk melakukan stabilisasi keuangan.

"Restrukturisasi bisa jadi runway tambahan buat WIKA bisa 2–3 tahun untuk stabilisasi RUPO RUPSU itu opsi preventif," ungkap Muhammad Wafi.

Ia menyebut arus kas WIKA yang berbasis proyek semakin menipis akibat penundaan berbagai proyek dari pemerintah.

Muhammad Wafi menjelaskan kewajiban WIKA yang jatuh tempo masih besar sementara penerimaan perusahaan tidak sebanding dengan kebutuhan pembayaran.

Ia menegaskan tanpa renegosiasi atas tenor dan bunga tekanan likuiditas WIKA akan semakin berat dan berpotensi mengganggu stabilitas keuangan perusahaan.

Risiko Hukum dan Tantangan ke Depan

Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji juga menyoroti pentingnya tercapai kesepakatan restrukturisasi antara WIKA dan para krediturnya.

Menurut Nafan Aji, restrukturisasi bukan lagi sekadar pilihan melainkan kebutuhan untuk menjaga kesehatan keuangan perseroan.

"Kalau tidak disepakati maka bisa membuka ruang bagi kreditur untuk melakukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU kepada WIKA," ungkapnya.

Setelah restrukturisasi melalui Master Restructuring Agreement pada Februari 2024, WIKA mencatat laba bersih sebesar Rp741,42 miliar sepanjang tahun 2024.

Sejumlah indikator menunjukkan restrukturisasi sebelumnya memberikan ruang bagi WIKA untuk menata ulang arus kas, mengelola kewajiban, serta memperbaiki stabilitas keuangan.

Memasuki tahun 2025, WIKA kembali menghadapi tantangan berupa pemangkasan anggaran infrastruktur dan kenaikan beban bunga yang jatuh tempo pada September 2024 dan kembali meningkat pada September 2025.

Ilustrasi berita menampilkan karyawan PT Wijaya Karya Persero Tbk, dengan laporan ini ditulis oleh pewarta Imamatul Silfia dan disunting oleh Agus Salim.

Penulis :
Ahmad Yusuf