
Pantau - Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait kondisi fasilitas kesehatan di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah provinsi di Sumatera sejak 25 November 2025.
Dalam laporan yang disampaikan pada Senin, 15 Desember 2025, Menkes menyebut seluruh rumah sakit yang sebelumnya terdampak kini sudah mulai kembali beroperasi.
"Ada 41 (rumah sakit) yang tidak beroperasi pada saat 26 November, sekarang (15/12), alhamdulilah 100 persen sudah mulai beroperasi, walaupun bertahap, Pak. Baru IGD (instalasi gawat darurat) dulu, ruang operasinya dulu. Yang terakhir, Rumah Sakit Tanjung Pura, Langkat, yang Bapak (sempat) datang. Kemarin banjir, hari ini Bapak bisa telepon bupatinya, ini sudah beroperasi, Pak. Sudah bersih (dari lumpur dan material bawaan banjir, red.)," ungkap Budi Gunadi Sadikin kepada Presiden.
414 Puskesmas Kembali Aktif, 50 Masih Lumpuh atau Rusak Berat
Selain rumah sakit, Budi juga melaporkan kondisi puskesmas yang sebelumnya turut terdampak bencana.
Dari sekitar 1.000 puskesmas di wilayah terdampak, setengahnya sempat tidak beroperasi.
"(Sekarang, red.) 414 sudah beroperasi. Masih ada yang tidak beroperasi sekitar 50-an. Ada yang (bangunannya, red.) hanyut, ada yang hilang, dan lain sebagainya," jelas Budi.
Ia menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan menargetkan seluruh puskesmas yang belum aktif bisa kembali beroperasi dalam dua minggu ke depan.
Budi menekankan pentingnya peran puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan, baik kepada masyarakat yang masih berada di rumah maupun di pengungsian.
"Dia (puskesmas, red.) penting untuk melayani kesehatan masyarakat yang masih tinggal di rumah, dan juga melayani kesehatan masyarakat, (jumlahnya, red.) 800.000 yang ada di posko pengungsian. Kami butuh bantuan Bapak supaya ini bisa dijalankan," tegasnya.
Bencana Menelan Ribuan Korban dan Ratusan Ribu Mengungsi
Banjir bandang dan longsor yang terjadi pada 25 November 2025 melanda wilayah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hingga 15 Desember 2025, jumlah korban jiwa tercatat sebanyak 1.030 orang, sementara 206 orang masih dinyatakan hilang.
Jumlah pengungsi mencapai 608.940 orang, sebagian besar masih tinggal di posko-posko sementara.
- Penulis :
- Aditya Yohan








