Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur Khofifah Dukung Transformasi Transmigrasi Berbasis 5T sebagai Strategi Pemerataan Pembangunan Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gubernur Khofifah Dukung Transformasi Transmigrasi Berbasis 5T sebagai Strategi Pemerataan Pembangunan Nasional
Foto: (Sumber: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas 55 transmigran asal Jatim menuju tiga lokasi penempatan. ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim.)

Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa transformasi program transmigrasi berbasis pendekatan 5T merupakan langkah strategis untuk memperkuat pemerataan pembangunan nasional.

Khofifah menyatakan bahwa transformasi ini tidak hanya soal perpindahan penduduk, melainkan pembangunan sumber daya manusia (SDM), ekonomi, dan sosial secara berkelanjutan.

"Transformasi ini memberikan harapan baru bahwa transmigrasi tidak hanya soal perpindahan penduduk, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, dan sosial yang berkelanjutan," ungkapnya.

Pendekatan 5T Jadi Pilar Baru Program Transmigrasi

Konsep 5T merupakan pendekatan terbaru dalam program transmigrasi yang digagas oleh Kementerian Transmigrasi agar lebih adaptif terhadap tantangan pembangunan saat ini.

Kelima pendekatan tersebut meliputi:

Trans Tuntas
Menekankan penyelesaian menyeluruh kawasan transmigrasi, dari pembangunan infrastruktur dasar, akses layanan publik, hingga pencapaian kemandirian ekonomi warga.

Translok (Transmigrasi Lokal)
Mengutamakan peran aktif masyarakat lokal sebagai subjek utama pembangunan kawasan transmigrasi.

Trans Karya Nusantara (TKN)
Bertujuan menciptakan lapangan kerja baru di daerah penempatan, tidak hanya pada sektor pertanian, tetapi juga sektor-sektor produktif lain sesuai potensi wilayah.

Trans Patriot
Fokus pada peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, beasiswa, dan penyiapan pendamping transmigran yang unggul.

Trans Gotong Royong
Mengedepankan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, dan sektor swasta dalam pembangunan dan revitalisasi kawasan transmigrasi.

Khofifah menilai bahwa kelima pendekatan tersebut saling melengkapi dan tetap relevan sebagai strategi dalam mencapai kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Jawa Timur Alokasikan 16 KK dalam Skema TKN Tahun 2025

Bagi daerah asal seperti Jawa Timur, program transmigrasi terbukti membantu mengurangi tekanan demografis, menurunkan angka pengangguran, dan mengatasi kemiskinan.

Sementara bagi daerah tujuan, transmigrasi memberi tambahan SDM produktif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Pada tahun 2025, Provinsi Jawa Timur mendapat alokasi sebanyak 16 kepala keluarga untuk penempatan transmigrasi dalam skema Trans Karya Nusantara (TKN).

Secara nasional, penempatan transmigrasi pada tahun yang sama didominasi oleh:

  • 795 kepala keluarga melalui skema Translok/TPS
  • 95 kepala keluarga melalui skema TKN/TPA

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto, menyatakan bahwa transmigrasi tetap menjadi program strategis nasional yang mendapat minat tinggi dari masyarakat.

Selain penempatan, transformasi transmigrasi juga mencakup pelatihan komponen cadangan (komcad) untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kualitas SDM di kawasan transmigrasi.

Pemerintah terus mendorong program transmigrasi sebagai bagian integral dari upaya pemerataan pembangunan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penulis :
Aditya Yohan