
Pantau - Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tercatat sebesar Rp560,3 triliun hingga 30 November 2025, atau setara dengan 2,35 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa angka tersebut masih berada dalam batas yang terkelola.
"Defisit APBN tercatat sebesar Rp560,3 triliun atau 2,35 persen terhadap PDB. Ini masih dalam batas yang terkelola dan sesuai dengan desain APBN kita," ungkapnya.
Pendapatan Negara Baru Capai 82,1 Persen dari Target
Pendapatan negara hingga akhir November 2025 tercatat sebesar Rp2.351,5 triliun.
Jumlah tersebut setara dengan 82,1 persen dari proyeksi pendapatan negara dalam APBN 2025 yang sebesar Rp2.865,5 triliun.
Penerimaan perpajakan menyumbang Rp1.903,9 triliun dari total pendapatan tersebut, atau setara dengan 79,8 persen dari target Rp2.387,3 triliun.
Rincian penerimaan perpajakan meliputi penerimaan pajak sebesar Rp1.634,4 triliun (78,7 persen dari target), serta penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp269,4 triliun (86,8 persen dari target).
Selain itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp444,9 triliun atau telah mencapai 93,2 persen dari proyeksi.
Belanja Negara Capai Rp2.911,8 Triliun, Keseimbangan Primer Defisit
Belanja negara hingga 30 November 2025 mencapai Rp2.911,8 triliun, atau sekitar 82,5 persen dari proyeksi total belanja negara tahun 2025 yang sebesar Rp3.527,5 triliun.
Belanja pemerintah pusat terealisasi sebesar Rp2.116,2 triliun, setara dengan 79,5 persen dari proyeksi Rp2.663,4 triliun.
Komponen belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian/lembaga sebesar Rp1.110,7 triliun (87,1 persen dari proyeksi), dan belanja non-kementerian/lembaga sebesar Rp1.005,5 triliun (72,5 persen dari proyeksi).
Sementara itu, penyaluran transfer ke daerah (TKD) tercatat sebesar Rp795,6 triliun atau 92,1 persen dari target.
Keseimbangan primer APBN 2025 juga tercatat mengalami defisit sebesar Rp82,2 triliun.
"Keseimbangan primer Rp82,2 triliun mencerminkan APBN tetap prudent di tengah tantangan global," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Shila Glorya








