Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Telkom Resmi Pisahkan Aset Fiber Optik ke InfraNexia, Targetkan Efisiensi dan Perluas Fiberisasi Nasional

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Telkom Resmi Pisahkan Aset Fiber Optik ke InfraNexia, Targetkan Efisiensi dan Perluas Fiberisasi Nasional
Foto: Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom Seno Soemadji (kiri), Direktur Utama Telkom Dian Siswarini (tengah), Direktur Network Telkom Nanang Hendarno (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 18/12/2025 (sumber: ANTARA/Bayu Saputra)

Pantau - PT Telkom Indonesia Tbk resmi menandatangani akta pemisahan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity tahap I ke anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau InfraNexia, sebagai bagian dari strategi transformasi menuju struktur strategic holding.

Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyatakan bahwa penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari RUPS yang telah disetujui sebelumnya oleh pemegang saham.

"Mulai 1 Januari nanti, InsyaAllah kita akan mulai sebagai kita sebutnya sebagai legal day one dari TIF, dan ini merupakan kelanjutan dari RUPS di Jumat yang lalu, di mana approval dari shareholder kami sudah kami peroleh untuk pemisahan aset ini," ungkapnya.

Tahap Pertama Spin-off Aset Capai Rp35 Triliun

Nilai aset InfraNexia pada tahap pertama spin-off ini diperkirakan mencapai sekitar Rp35 triliun.

Tahap awal ini mencakup setengah dari total kepemilikan aset fiber optik yang direncanakan akan dialihkan sepenuhnya oleh Telkom.

Dalam keseluruhan rencana, Telkom akan mengalihkan 99,99 persen bisnis dan aset fiber optik ke InfraNexia.

Setelah seluruh proses spin-off selesai, total nilai aset InfraNexia diproyeksikan mencapai Rp90 triliun.

InfraNexia nantinya akan fokus pada dua segmen utama bisnis, yaitu layanan wholesale dan penyedia layanan internet.

InfraNexia juga dipastikan tidak akan menjalankan bisnis yang menyerupai lini bisnis menara milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).

"Penguatan layanan juga menjadi salah satu fondasi utama karena segala sesuatu yang kita lakukan sebagai operator itu harus berpusat kepada pelanggan, dan tentunya kepuasan pelanggan ini menjadi barometer utama bagaimana para anak usaha kami itu bisa menjalankan bisnisnya atau bisnis operasinya dengan baik," ia mengungkapkan.

Bagian dari Strategi Besar Telkom: 5 Bold Moves dan TLKM 30

Pemisahan aset fiber optik ini merupakan bagian dari strategi “5 Bold Moves” yang telah disusun Telkom sejak lima tahun lalu.

Strategi ini menempatkan Telkom sebagai holding company, sedangkan aktivitas operasional diserahkan kepada anak-anak usaha.

Struktur bisnis Telkom terbagi menjadi empat pilar utama, yaitu:

  • B2C (Telkomsel)
  • B2B Infra (pengelola fiber, menara, pusat data, dan satelit)
  • B2B ICT Co (yang ditargetkan terbentuk pada tahun depan)
  • Telkom International (untuk ekspansi pasar global)

Langkah ini juga sejalan dengan strategi jangka menengah TLKM 30, yang bertujuan meningkatkan daya saing Telkom Group hingga tahun 2030.

Strategi TLKM 30 menitikberatkan pada penguatan fundamental, optimalisasi aset strategis seperti fiber optik, serta penguatan portofolio bisnis yang berkelanjutan.

Melalui pemisahan aset ini, Telkom menargetkan efisiensi belanja modal (capex), optimalisasi dan monetisasi aset, serta mendukung agenda pemerintah dalam memperluas program fiberisasi nasional.

Langkah ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan konektivitas digital di seluruh Indonesia dan memperkuat peran Telkom Group sebagai enabler dalam ekosistem digital nasional.

Penulis :
Shila Glorya