
Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan mengguyur sebagian besar kota besar di Indonesia pada Jumat, 19 Desember 2025.
Informasi tersebut disampaikan melalui sistem peringatan dini cuaca BMKG, sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko bencana hidrometeorologi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Prakiraan Cuaca di Berbagai Wilayah
Wilayah Sumatra:
BMKG memprakirakan hujan ringan hingga sedang akan terjadi di kota-kota seperti Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung.
Sementara itu, Pekanbaru diprakirakan berawan.
- Pulau Jawa:
Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Serang, Jakarta, dan Semarang.
Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya diprediksi berawan tebal dengan udara kabur. - Pulau Kalimantan:
Kota-kota yang berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang antara lain Pontianak, Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Samarinda.
Banjarmasin diprakirakan mengalami hujan lebat disertai kilat. - Pulau Bali dan Nusa Tenggara:
Bali diprediksi mengalami hujan ringan.
Lombok dan Kupang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat. - Pulau Sulawesi:
Mamuju diprakirakan mengalami hujan lebat disertai kilat.
Sementara itu, hujan ringan hingga sedang berpeluang terjadi di Palu, Makassar, Kendari, Manado, dan Gorontalo.
Wilayah Timur Indonesia:
Hujan ringan hingga sedang diprediksi turun di kota-kota seperti Ternate, Ambon, Manokwari, Sorong, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke.
Jayapura diprakirakan berawan.
BMKG Ingatkan Pentingnya Sistem Peringatan Dini Terintegrasi
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menekankan pentingnya pengelolaan informasi yang andal dan terintegrasi dari hulu ke hilir dalam manajemen risiko bencana.
"Informasi yang kuat dinilai menjadi fondasi penting dalam mendukung sistem peringatan dini, upaya mitigasi, hingga pengambilan keputusan kebencanaan yang efektif," jelasnya.
Berdasarkan data BNPB, jenis bencana yang paling banyak terjadi di Indonesia masih didominasi oleh banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
Siklon tropis seperti Cempaka, Seroja, dan Senyar telah memperparah intensitas hujan ekstrem, yang kerap memicu banjir dan longsor di berbagai wilayah.
"Secara umum trennya terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus diperkuat secara berkelanjutan," tambah Faisal.
Untuk itu, BMKG menegaskan perannya sebagai penyedia data, informasi, dan peringatan dini berbasis sains, sebagai bagian penting dari sistem manajemen bencana nasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








