
Pantau - Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan hunian tetap bagi korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Utara yang rumahnya dinyatakan hilang.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyatakan bahwa pembangunan rumah bagi korban bencana akan difokuskan kepada mereka yang rumahnya masuk dalam kategori hilang akibat bencana alam.
"Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan hunian bagi korban bencana yang rumahnya masuk kategori hilang," ucap Bobby di lokasi terdampak bencana banjir di Desa Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu.
Pembangunan 1.006 Unit Rumah di Tiga Kabupaten
Sebanyak 1.006 unit rumah akan segera dibangun oleh pemerintah untuk korban terdampak di tiga kabupaten, yaitu Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara.
Pembangunan rumah ini akan dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Gubernur Bobby menjelaskan bahwa pemerintah membagi tingkat kerusakan rumah menjadi tiga kategori, yaitu rusak ringan, rusak berat, dan rumah yang hilang.
"Kita sudah mengkategorikan rumah rusak berat, ringan, ada yang rumahnya hilang. Hilang itu, rumahnya sudah menjadi aliran sungai, ini contoh. Seperti ini yang kita prioritaskan mendapat hunian tetap di tahap awal," jelasnya.
Pemerintah menargetkan pembangunan rumah rampung pada awal tahun depan agar para korban segera memiliki tempat tinggal yang layak.
"Lahannya kita cek di tiap kabupaten, dan segera kita mulai pembangunan agar masyarakat yang mengungsi. Di awal-awal tahun depan, rumahnya selesai. Jadi bisa pindah ke rumah hunian tetap tersebut," ungkap Bobby.
Lahan Seluas Lima Hektare Disiapkan di Tapanuli Selatan
Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan untuk pembangunan rumah bagi korban bencana di wilayahnya.
Lahan yang disiapkan seluas lima hektare berada di Desa Hapesong, Kecamatan Batang Toru, dan merupakan lahan milik PTPN.
"Kita mengajukan 227 rumah, dan akan dibangun di Desa Hapesong. Lahan PTPN lima hektare, kita harap bisa membantu meringankan beban masyarakat kita terdampak bencana," kata Gus.
- Penulis :
- Arian Mesa








