
Pantau - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyatakan kesiapannya menjalankan seluruh keputusan yang dihasilkan dalam Forum Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Dalam pernyataannya, Gus Yahya menegaskan sikap taslim dan kepatuhannya terhadap hasil musyawarah yang telah disepakati oleh jajaran PWNU, PCNU, serta para mustasyar.
"Saya sepenuhnya taslim kepada keputusan yang telah disepakati oleh PWNU dan PCNU, serta tafsir para mustasyar," ungkapnya.
Terbuka untuk Tabayun dan Dorong Islah Berdasarkan Kebenaran
Melalui mimbar Musyawarah Kubro, Gus Yahya menyampaikan dua taklimat penting terkait ijtihad dan kesepakatan forum.
Pada taklimat pertama, ia menyatakan keterbukaannya untuk diperiksa dan ditabayunkan atas berbagai tuduhan yang diarahkan kepadanya.
"Pertama, saya senantiasa terbuka untuk diperiksa dan ditabayunkan atas apa pun yang dituduhkan kepada saya, melalui cara apa pun, dengan menghadirkan seluruh bukti dan saksi yang diperlukan," ujarnya.
Pada taklimat kedua, Gus Yahya menegaskan bahwa sejak awal dirinya menginginkan islah sebagai jalan keluar dari dinamika internal NU.
Namun, ia menekankan bahwa islah yang diinginkan adalah yang berbasis pada kebenaran.
"Sejak detik pertama saya senantiasa menginginkan islah. Saya siap bina al-haq bina al-haq bina al-haq, bukan bina al-batil," tegasnya.
Ia kembali menekankan sikap tunduk pada hasil keputusan forum dan pentingnya menjadikan tafsir para mustasyar sebagai pijakan dalam menghadapi dinamika organisasi.
- Penulis :
- Gerry Eka







