
Pantau - Tim Disaster Victim Identification (DVI) gabungan Polri berhasil mengidentifikasi enam korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar) yang sebelumnya telah dimakamkan tanpa identitas.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumbar, Brigjen Pol Solihin, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Padang pada Senin, 22 Desember 2025.
"Tim DVI telah mengidentifikasi identitas enam korban bencana alam lewat pemeriksaan sampel DNA," ungkapnya.
Jenazah Dimakamkan Tanpa Nama, Kini Telah Diketahui Identitasnya
Sebelum proses identifikasi dilakukan, keenam korban telah lebih dulu dimakamkan tanpa nama karena identitasnya belum diketahui.
Tiga dari jenazah tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bungus, Padang.
Sementara tiga jenazah lainnya dimakamkan di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Empat korban laki-laki yang berhasil diidentifikasi adalah Simon Oscarmon, Tio Alamsyah, Karim, dan Rudi Afriko Putra.
Dua korban perempuan yang juga teridentifikasi adalah Lydia Lestari dan Okta Nadifa.
Proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan DNA dari jenazah dengan sampel pembanding yang diambil dari anggota keluarga.
Solihin mengungkapkan bahwa berdasarkan permintaan keluarga, salah satu makam akan dibongkar agar jenazah bisa dipindahkan dan dimakamkan di kampung halaman di Tanah Datar.
Sementara lima jenazah lainnya tetap dimakamkan di lokasi semula, dan nama para korban akan ditambahkan di batu nisan.
Total 221 Korban Telah Diidentifikasi, 28 Masih Menunggu
Pelaksana tugas Kabid Dokkes Polda Sumbar, AKBP dr Faizal, menyatakan bahwa hingga kini total korban yang berhasil diidentifikasi Tim DVI Polri mencapai 221 orang.
Masih terdapat 28 jenazah lainnya yang belum teridentifikasi dan menunggu hasil pemeriksaan DNA lanjutan.
Dari 28 jenazah tersebut, rinciannya terdiri atas 12 laki-laki, sembilan perempuan, dan tujuh potongan tubuh.
Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya, menegaskan bahwa Tim DVI Polri akan terus bekerja secara maksimal hingga seluruh korban berhasil diidentifikasi.
Upaya ini dilakukan demi memberikan kejelasan dan kepastian kepada keluarga korban yang masih menunggu kabar tentang anggota keluarganya yang menjadi korban bencana.
- Penulis :
- Gerry Eka








