
Pantau - Pemerintah melalui BNPB mendistribusikan rata-rata 100 ton logistik per hari dari Posko Halim di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
"Total logistik yang telah masuk ke Posko Banjir Sumatra di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta mencapai 1.326 ton," ungkap Abdul.
Dari total tersebut, 1.266 ton telah disalurkan kepada masyarakat terdampak, sementara sekitar 100 ton disiapkan sebagai buffer stock untuk menjamin keberlanjutan pasokan.
Jalur Distribusi, Capaian Pengiriman, dan Tantangan Akses
Distribusi logistik ke wilayah Aceh dilakukan melalui 22 sorti penerbangan udara dan jalur darat.
Sementara itu, penyaluran ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat dilakukan sepenuhnya melalui jalur darat karena sejumlah ruas jalan nasional di sana sudah mulai pulih.
Hingga saat ini, BNPB mencatat sebanyak 1,8 ton logistik telah disalurkan ke Sumatera Utara dan 1,3 ton ke Sumatera Barat.
Abdul menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas peran serta mereka dalam mendukung penyaluran bantuan kemanusiaan.
"Antusiasme dan partisipasi masyarakat juga sangat tinggi, dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat atas dukungan donasi yang diberikan," ujarnya.
BNPB menyebutkan bahwa hingga tiga pekan pascabencana, masih ada 498.447 jiwa yang mengungsi.
"Kebutuhan makanan dan nonpangan terus kami dukung, sehingga saudara-saudara kita yang masih berada di titik-titik pengungsian maupun yang telah kembali ke rumah atau sementara tinggal di rumah kerabat, tetap mendapatkan dukungan kebutuhan pangan dan sandang," jelas Abdul.
Kendala Akses dan Upaya Percepatan Pemulihan
Dua kabupaten di wilayah tengah Aceh, yaitu Bener Meriah dan Aceh Tengah, tercatat masih memiliki akses darat yang belum sepenuhnya pulih.
Sebagai antisipasi, BNPB telah menyimpan cadangan logistik berupa 10 ton beras di wilayah Rembele untuk menjamin pasokan pangan di daerah tersebut.
Pemerintah juga terus mempercepat perbaikan sejumlah ruas jalan rusak akibat banjir, terutama jalan-jalan krusial agar dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Target penyelesaian perbaikan jalan krusial tersebut ditetapkan pada akhir Desember 2025.
Dengan terbukanya akses jalan secara bertahap, BNPB berharap arus orang, barang, alat berat, dan logistik dapat berjalan lebih lancar.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan secara menyeluruh di wilayah terdampak.
- Penulis :
- Gerry Eka







