Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Fabya Najwa Wakili Indonesia di International Gold Event 2025 dan Jadi Inspirasi Pemuda Disabilitas

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Fabya Najwa Wakili Indonesia di International Gold Event 2025 dan Jadi Inspirasi Pemuda Disabilitas
Foto: (Sumber: Fabya Najwa (kedua kiri) dan Direktur Nasional DOE, Aurina Setyawitta (kanan) foto bersama Pangeran Edward (tengah). ANTARA FOTO/foto pribadi.)

Pantau - Fabya Najwa menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam International Gold Event dan Forum 2025 yang digelar di Lagos, Nigeria pada awal Desember.

Keikutsertaan Fabya Najwa menjadi pengalaman tak terduga bagi dirinya sebagai penyandang disabilitas tuna rungu yang mengikuti kegiatan tersebut melalui program The Duke of Edinburgh's International Award Indonesia.

Dalam forum yang digelar setiap tiga tahun sekali itu, Fabya Najwa tercatat sebagai satu-satunya peserta tuna rungu sekaligus bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional.

Fabya Najwa juga berkesempatan bertemu langsung dengan Pangeran Edward dari Inggris dalam momen yang diabadikan melalui foto bersama Direktur Nasional DOE Aurina Setyawitta.

Fabya Najwa memaknai pertemuan tersebut bukan sekadar dokumentasi, melainkan simbol perjalanan mimpi yang selama ini ia perjuangkan.

"Bagi saya, itu bukan sekadar foto, melainkan simbol bahwa mimpi sekecil apa pun, bisa menjadi nyata ketika kita berani melangkah dan bertahan dalam perjalanan," ungkap Fabya Najwa.

Perjalanan Fabya Najwa di Program DOE

The Duke of Edinburgh's International Award merupakan program pendidikan nonformal global yang didirikan Pangeran Philip di Inggris pada tahun 1956.

Program ini ditujukan bagi pemuda berusia 14 hingga 24 tahun dengan tujuan membangun keterampilan hidup, kepemimpinan, dan ketangguhan.

Kegiatan dalam program meliputi kerja sukarela, rekreasi fisik, pengembangan keterampilan, serta ekspedisi atau petualangan.

Program Award memiliki tiga tingkatan, yakni bronze, silver, dan gold, yang mengharuskan peserta menyelesaikan empat atau lima kegiatan dalam periode waktu tertentu.

Pada tahun ini, sebanyak 5.000 anak Indonesia tercatat mengikuti program Award yang tersebar di 10 kota, termasuk Jakarta, Bali, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Tangerang Selatan.

Tantangan dan Inspirasi

Perjalanan Fabya Najwa hingga mencapai tingkat gold tidak lepas dari berbagai tantangan yang sempat membuatnya merasa tertekan.

"Saya seperti bertarung dengan diri sendiri. Sering marah tanpa sebab. Merasa frustrasi, sampai bertanya mengapa saya enggan mengerjakan program yang telah saya pilih. Namun, saya sadar bahwa saya harus bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri," tuturnya.

Untuk melewati masa sulit tersebut, Fabya Najwa berusaha berpikir lebih positif serta mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memperbanyak doa dan salat.

Upaya tersebut ia lakukan agar diberi kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian program Award dengan baik.

Fabya Najwa yang kini berusia 23 tahun mengaku sering bertemu banyak anak muda yang belum memahami jati diri dan arah hidup mereka.

Ia juga kerap menerima pertanyaan dari berbagai pihak mengenai bagaimana memulai perjalanan mengikuti program Award.

Pengalaman tersebut semakin menguatkan peran Fabya Najwa sebagai inspirasi bagi generasi muda.

Kisah Fabya Najwa menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih pengalaman dan pencapaian di tingkat internasional.

Penulis :
Aditya Yohan