
Pantau - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan listrik melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada ratusan rumah tangga tidak mampu dan desa terpencil sebagai upaya pemerataan akses energi dan mendukung kesejahteraan masyarakat.
Sebanyak 215 rumah tangga tidak mampu di lima kabupaten — Sidrap, Soppeng, Takalar, Wajo, dan Enrekang — menerima bantuan pemasangan instalasi listrik baru.
Bantuan meliputi instalasi rumah dengan empat titik lampu dan sambungan listrik PLN daya 450 VA bersubsidi.
Sasaran program ini adalah warga dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1 hingga 3.
“Pemerintah ingin listrik menjangkau wilayah terpencil dan mendukung ekonomi, pendidikan, serta kesejahteraan,” kata Kepala Dinas ESDM Sulsel, Andi Eka Prasetia.
Energi Terbarukan untuk Pulau-Pulau Tak Terjangkau PLN
Selain program BPBL, Pemprov Sulsel juga memasang 207 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di dua desa kepulauan di Kabupaten Sinjai yang belum dijangkau listrik PLN.
Rinciannya, 162 unit dipasang di Desa Pulau Padaelo dan 45 unit di Desa Pulau Persatuan.
Pemasangan LTSHE ini mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan bagian dari transisi energi di wilayah terpencil.
Warga menyambut baik bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, saya senang sekali. Tidak menyangka ada bantuan ini,” ujar Andi Handayani, salah satu penerima manfaat.
Pemerataan Listrik dan Dukung Ekonomi Lokal
Selama 2023 hingga 2025, program BPBL telah menjangkau 562 rumah tangga di Sulawesi Selatan, sedangkan pemasangan LTSHE juga dilakukan di Luwu Utara, Bone, Pinrang, dan Sinjai.
Pemprov Sulsel juga telah menyalurkan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di Jeneponto dan Luwu.
Langkah ini bertujuan mendorong rasio elektrifikasi 100%, memperluas pemanfaatan energi terbarukan, dan mendukung pengembangan pendidikan, industri kecil, pertanian, serta aktivitas ekonomi di daerah-daerah terpencil dan kepulauan.
- Penulis :
- Gerry Eka








