Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPRD DKI: 2026 Harus Jadi Titik Balik Penanganan Masalah Klasik Jakarta

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

DPRD DKI: 2026 Harus Jadi Titik Balik Penanganan Masalah Klasik Jakarta
Foto: (Sumber: Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth. ANTARA/HO-DPRD DKI.)

Pantau - Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menegaskan bahwa Jakarta masih menghadapi tantangan mendasar yang belum tuntas dan harus menjadi fokus utama pembangunan jelang tahun 2026.

Ia menyebut bahwa pembangunan Jakarta tidak cukup hanya berorientasi fisik, namun juga harus berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Berbagai persoalan klasik seperti banjir, kemacetan, ketimpangan sosial, polusi udara, persoalan hunian, dan pengelolaan sampah masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan secara serius dan menyeluruh.

Fokus Strategis Pembangunan Jakarta

Salah satu isu utama yang disorot adalah penyediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan target pembangunan 19 ribu unit rumah.

Menurut Kenneth, kualitas bangunan, kepastian status hukum lahan, serta ketersediaan fasilitas dasar seperti air, listrik, sanitasi, dan ruang terbuka hijau (RTH) harus menjadi perhatian.

Di sektor pengendalian banjir dan rob, Kenneth mendorong penguatan sistem drainase, normalisasi sungai, pembangunan tanggul, dan penataan kawasan pesisir secara terintegrasi.

Sementara itu, pada bidang transportasi dan infrastruktur, ia mengingatkan agar pembangunan flyover dan jembatan tidak hanya sekadar proyek fisik, tapi harus terbukti mampu mengurai kemacetan.

Ia juga menekankan perlunya peningkatan layanan MRT dan TransJakarta agar menjadi pilihan utama mobilitas warga.

Komitmen Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan

Kenneth turut menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, perlindungan ruang terbuka hijau, serta pengendalian emisi udara melalui perluasan transportasi ramah lingkungan.

Di sisi ekonomi, ia mendorong penguatan UMKM dan sektor ekonomi kreatif sebagai langkah konkret membuka lapangan kerja dan menekan kesenjangan sosial.

“Banyak pekerjaan serius menanti Jakarta di 2026, dan momentum tahun baru harus jadi titik percepatan,” ungkapnya.

Ia juga mendorong kolaborasi erat antara Pemprov DKI, DPRD, pelaku usaha, dan masyarakat agar setiap program pembangunan bisa tepat sasaran, transparan, dan benar-benar dirasakan manfaatnya.

Kenneth menyatakan komitmennya untuk mengawal setiap kebijakan melalui fungsi pengawasan anggaran dan implementasi kebijakan publik.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Tria Dianti