
Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai mengoperasikan Pompa Air Tenaga Surya (PATS) di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, sebagai upaya pengendalian rob dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan.
Pompa Hybrid Jadi Solusi Efisien Pengendalian Rob
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa kehadiran PATS sangat penting dalam sistem pengendalian rob dan banjir di kawasan pesisir utara.
"Pompa air tenaga surya ini yang pertama di wilayah kita. Ini bisa memangkas biaya solar, dan ke depan akan menjadi pilihan utama," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi ini merupakan solusi jangka pendek dan menengah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pompa berbahan bakar minyak.
PATS Sayung menggunakan dua unit pompa hybrid yang dapat beroperasi dengan tenaga surya maupun listrik dari jaringan PLN.
Total kapasitas kedua pompa mencapai 2 x 125 liter per detik dan didukung panel surya berdaya 66 kiloWatt peak (kWp).
Pada cuaca cerah, pompa beroperasi sepenuhnya dengan energi matahari, sementara pada malam hari atau saat cahaya matahari kurang, sistem otomatis beralih ke listrik PLN dengan daya terpasang 66 kVA.
Pompa ini juga dilengkapi rumah pompa dan empat unit kamera pengawas (CCTV).
Dorong Energi Terbarukan dan Rencana Pengembangan Lanjutan
Ahmad Luthfi menyebut bahwa pemanfaatan energi surya ini bukan hanya untuk pengendalian banjir, tetapi akan diperluas ke sektor lain.
"Energi terbarukan akan kita maksimalkan, dan ini akan kita jadikan role model di wilayah lain," ujarnya.
Ia juga menyampaikan rencana pengembangan PATS ke sektor pertanian, perikanan, perumahan, dan perkantoran.
Selain menekan biaya operasional, langkah ini menjadi bagian dari strategi mendorong pemanfaatan energi bersih di Jawa Tengah.
Operasional dan pemeliharaan PATS dijalankan oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Jateng melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bodri Kuto.
Kepala Dinas Pusdataru Jateng, Henggar Budi Anggoro, menyatakan proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat.
Perusahaan yang terlibat adalah PT Trina Mas Agra Indonesia.
Saat ini, dari total 320 unit panel surya yang tersedia, baru terpasang 74 unit masing-masing berkapasitas 720 Watt peak (Wp).
"Masih terdapat sisa panel yang cukup banyak, mudah-mudahan ke depan, misalnya pada perubahan anggaran, dapat dialokasikan kembali untuk pemasangan lanjutan, karena masih sangat memungkinkan," kata Henggar.
- Penulis :
- Gerry Eka







