Pantau.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengajak Gubernur dan Wakil Gubernur Riau dan Jawa Timur berkunjung ke rutan K4, belakang Gedung Merah Putih KPK, Jl. Kuningan Mulia, Jakarta Selatan.
Sebelum masuk ke dalam rutan, Saut mengingatkan agar para kepala daerah itu jangan sampai terjangkit korupsi dan menjadi penghuni rutan tersebut.
"Maksudnya kita kemari adalah supaya ada semangat bahwa sampai kapan pun tidak akan masuk kembali ke ruangan ini lagi. Itu yang kita mau. Sehingga cukup paling tidak di sini aja (gerbang rutan) enggak masuk ke dalam," kata Saut di Rutan K4 KPK, Rabu (20/2/2019).
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Syamsuar-Edy Natar Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau
Saut berpesan khusus terhadap Gubernur Riau Syamsuar agar tidak menjadi gubernur ke-4 di Riau yang terjerat kasus korupsi.
Diketahui sebelumnya, telah tiga Gubernur Riau menjadi pelaku korupsi, yaitu Rusli Zainal terjerat kasus korupsi PON 2012 dan penerbitan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, Hutan Tanaman (IUPHHKHT). Kemudian Saleh Djasit terjerat perkara korupsi pada dinas pemadam kebakaran daerah setempat.
Juga Annas Maamun yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus suap alih fungsi lahan kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Sengingi, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Baca juga: Usai Dilantik, Ini PR Jokowi untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Terpilih
"Jadi kita pikir ke depan, ini daerah-daerah istimewa kebetulan. Sebagaimana Riau yang kita tahu tiga sudah menjadi pasien (KPK). Tidak akan lagi ya, Pak? Ya sudah janji, saya pikir," kata Saut.
Di hadapan Saut, Gubernur Riau Syamsuar kemudian berjanji dirinya bersama Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution tidak ingin menjadi tahanan KPK.
"Kami memang bersama Pak Edy tidak ingin menjadi yang keempat kali dan kami siap untuk menindaklanjuti tentang rekomendasi korupsi pencegahan yang sekarang sudah disiapkan kepada kami, yang itu akan kami tindak lanjuti," ucap Syamsuar.
- Penulis :
- Adryan N
