
Pantau.com - Sebanyak 23 orang peserta Aksi Bela Islam jatuh pingsan dalam aksi bela Islam menuntut ditangkapnya Sukmawati Soekarnoputri di depan Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Teriknya paparan sinar matahari dan kondisi perut yang kosong membuat stamina pengunjuk rasa turun drastis.
"Kalau pingsan wanita 14 orang, laki-laki 9 orang," ujar Sekjen Asosiasi Relawan Medis Islam Indonesia (ARMII) Shairil Anwar kepada Pantau.com di lokasi.
Baca juga: Massa Demo Bareskrim: Tangkap, Tangkap, Tangkap si Busuk, Tangkap si Busuk Sekarang Juga
Para korban pingsan itu kemudian langsung diangkut oleh Shairil dan rekannya untuk mendapat perawatan medis. Pemberian oksigen merupakan pertolongan pertama agar korban dapat sadarkan diri.
"Kita langsung berikan pertolongan pertama di tempat, berikan oksigen, kalau sudah sadar baru dibawa, tapi kalau sudah sadar kita tinggal di tempat," tutur Shairil.
Korban pingsan di Aksi Bela Islam (Foto: Pantau.com/Dini Afrianti Efendi)
Tim medis yang diterjunkan relawan aksi demo ini pun cukup mumpuni. Ada dua ambulans yang disiagakan untuk mengamankan kesehatan para peserta aksi. Selain itu, juga terdapat empat orang dokter yang didampingi empat orang perawat dan beberapa para relawan lainnya.
Baca juga: Pantau Foto: Aksi Massa Bela Islam Tuntut Penangkapan Sukmawati Soekarnoputri
Pada kesempatan yang sama, Shairil juga menjelaskan peran ARMII yang merupakan tim kesehatan saat aksi bela islam.
"Kita yang turun setiap aksi sebetulnya ini dari ARMII, sama tim GNPF ulama, cuma karena korlap kurang koordinasi yang turun cuma segini," tutup Shairil.
Korban pingsan di Aksi Bela Islam (Foto: Pantau.com/Dini Afrianti Efendi)
Sementara itu salah satu korban pingsan bernama Miftah (16) mengaku tidak kapok dan menyesal mengikuti aksi bela Islam. Meskipun harus pingsan karena keteledorannya belum sarapan.
"Enggak kapok dan tetap berjuang, bela agama," tegas Miftah.
Korban pingsan di Aksi Bela Islam (Foto: Pantau.com/Dini Afrianti Efendi)
- Penulis :
- Adryan N