
Pantau.com - Wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah minta penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu muncul ke publik terkait adanya peristiwa saling klaim kemenangan di Pilpres 2019. Menurutnya, dengan munculnya KPU dan Bawaslu masyarakat tidak lagi ada kebingungan.
"Pertama saya sangat menyarankan agar penyelenggara pemilu itu hari-hari mengaktifkan media centernya supaya ada sikap resmi dari penyelenggara pemilu terhadap situasi jangan diem-diem gitu loh jadi akhirnya dua kubu adu mulut semua gitu loh," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Baca juga: Prabowo Klaim Menang Berdasarkan Quick Count dan Exit Poll Internal
"Padahal harusnya kan kita bicara keadaan ini kalau ada yang melaporkan kecurangan respon. Kalau ada yang melaporkan kejanggalan respon hari-hari begitu," sambungnya.
Fahri menyarankan jika masing-masing pasangan calon punya hasil hitung masing-masing lebih baik diadu dan dibuktikan saja. Nantinya kata Fahri, hasil hitung itu akan difasilitasi oleh KPU untuk dibuktikan mana yang benar-benar sama dengan hasil hitung real count KPU.
"Nanti KPU harus segera memfasilitasi itu lebih cepat lebih baik," tuturnya.
Menanggapi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang melakukan sujud syukur dan mengklaim kenangannya berdasarkan hasil hitung internalnya, Fahri mengatakan hal itu merupakan hal yang wajar. Untuk itu Fahri menyarankan agar hasil hitung itu juga untuk diadu.
Baca juga: Tanpa Sandi, Prabowo Deklarasi Kemenangan dengan Klaim 62 Persen
"Jadi wajar gimana, dia kan punya sistem itu yang saya harapkan sistem ini diadu saja secepatnya. Nah itu saya kira segeralah supaya jangan ada simpang siur yang membelah masyarakat," pungkasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi