
Pantau.com - Pihak Kepolisian terus mendalami terkait masuknya paham Anarcho Syndicalism ke Indonesia.
Polisi menyebut paham itu merupakan salah satu fenomena tentang paham sekelompok buruh yang sebelumnya telah berkembang di beberapa negara Eropa hingga Asia.
"Untuk perkembangan kelompok Anarcho sedang terus diidentifikasi karena ini bukan fenomena dalam negeri," ucap Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (3/5/2019).
Baca juga: Kapolri Sebut Kerusuhan May Day Dipicu Kelompok Anarcho Syndicalism
Dari hasil penyelidikan sementara, lanjut Dedi, paham Anarcho Syndicalism diketahui berasal dari Rusia yang kemudian masuk ke Indonesia. Namun Dedi mengungkapkan, belum bisa memastikan pola atau cara paham yang menyebut para pekerja tak dapat diatur sudah masuk di Indonesia.
"Fenomena ini adalah impact dari fenomena yang ada di luar negeri di Rusia," cetus Dedi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut insiden kerusuhan pada saat peringatan hari buruh internasional atau May Day di beberapa daerah merupakan ulah dari kelompok Anarcho Syndicalism.
Baca juga: Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Usut Aksi Vandalisme saat May Day
"Ada satu kelompok yang namanya Anarcho Syndicalism dengan simbol A. Ini bukan kelompok fenomena lokal tapi fenomena internasional," ucap Tito di gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis, 2 April 2019.
Kelompok Anarcho Syndicalism, disebut sebagai kelompok yang melakukan doktrin kepada para buruh untuk menentang sistem pekerja yang telah berlaku. Sehingga, dalam doktrin yang dilakukan oleh kelompok itu menyebut bahwa pekerja tidak dapat diatur.
"Pekerja itu lepas dari aturan-aturan mereka menentukan sendiri makanya disebut Anarcho Syndicalism," jelas Tito.
Baca juga: Infografis Tujuan Paham Anarcho Syndicalism yang Ricuh di May Day 2019
Untuk diketahui, sebelumnya terjadi aksi vandalisme yang dilakukan oleh sekelompok pemuda berbaju hitam-hitam di wilayah Jakarta yang dilakukan di Halte Transjakarta Tosari dan di kawasan patung kuda saat perayaan May Day.
Tak hanya di Jakarta, di wilayah Bandung, polisi juga mengamankan sejumlah pemuda lantaran dianggap mengganggu jalannya May Day. Kelompok berbaju hitam-hitam itu melakukan aksi vandalisme, salah satunya di SLB C, Jalan Singaperbangsa, Kota Bandung.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi