Pantau.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajukan gugatan sebagai pihak ketiga dalam perkara antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang digugat pihak Sjamsul Nursalim terkait audit kerugian negara akibat korupsi BLBI.
Juru bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan ada kepentingan KPK yang terganggu akibat gugatan Sjamsul Nursalim yang telah berstatus tersangka korupsi BLBI.
Baca juga: Masuk Daftar Orang Terkaya Indonesia, Ini Harta Sjamsul Nursalim
"Sebagai bentuk dukungan KPK terhadap BPK yang telah melakukan audit investigatif kasus BLBI, KPK sudah menyampaikan rencana pengajuan gugatan sebagai pihak ketiga dalam perkara ini. Hakim mempersilakan KPK untuk mengajukan dan nanti akan dipertimbangkan lebih lanjut oleh Hakim. Jika diperlukan maka hakim dapat meminta untuk tanggapan dari para pihak atas gugatan tersebut," kata Febri di Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.
KPK sudah berkoordinasi dengan BPK untuk menghadapi gugatan tersebut. Menurut Febri, substansi gugatan dipandang masih mengulang apa yang pernah disampaikan pihak kuasa hukum Syafrudin Arsyad Tumenggung, terdakwa korupsi BLBI, di persidangan Pengadilan Tipikor.
"Terutama terkait dengan audit BPK yang dilakukan pada tahun 2017 sebagai pemenuhan permintaan KPK untuk menghitung kerugian negara. Sehingga kami menilai relatif tidak ada argumentasi baru yang kuat yang diajukan pihak Sjamsul Nursalim," ucapnya.
Diketahui pada pertimbangan Putusan Pengadilan Tiplkor No. 39/Pid.Sus/Tpk/2018/PNJktPst disebutkan secara tegas bahwa tindakan terdakwa Syafruddin Arsyad Tumenggung telah memperkaya Sjamsul Nursalim sebesar Rp4,58 Triliun.
Baca juga: KPK Temukan Sejumlah Aset Milik Tersangka Kasus BLBI Sjamsul Nursalim
Hal ini juga sudah dikuatkan dalam pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tingkat banding.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
