billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hardiknas, Mendikbud Kenang Perjuangan Ki Hadjar Dewantara

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

Hardiknas, Mendikbud Kenang Perjuangan Ki Hadjar Dewantara

Pantau.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momentum refleksi diri untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan.

"Pada momentum peringatan Hardiknas tahun ini mari kita eratkan hubungan antara pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara," ujar Muhadjir pada upacara bendera peringatan Hardiknas 2018, di Halaman Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Muhadjir menjelaskan, tanggal 2 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, seorang tokoh pendidikan Indonesia, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara.

"Saya mengajak seluruh pelaku pendidikan dan kebudayaan agar dapat meneladani Ki Hadjar Dewantara, dan menjadikan momentum peringatan Hardiknas ini untuk melakukan muhasabah, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan dan kebudayaan," kata dia.

Baca juga: Dinilai Edukatif, Mendikbud Bakal Gelar Nobar Film 'Dilan 1990' di Hardiknas

Dia menyampaikan terdapat tiga jalur pendidikan, yakni jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ketiga jalur pendidikan tersebut diposisikan setara dan saling melengkapi.

"Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih jalur pendidikan, dan pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut," terang Mendikbud.

Selanjutnya, Muhadjir juga menyebut pentingnya nilai kebudayaan dalam dunia pendidikan. "Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita kuat. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan kita subur dan rindang, akar kebudayaan akan lebih menghujam kian dalam di tanah tumpah darah Indonesia," kata Muhadjir.

Baca juga: Kritik Nobar Film 'Dilan', Demokrat: Kemendikbud Jadi Sponsor Film?

Sementara menanggapi perkembangan zaman yang bertumpu pada cyber-physical system, Muhadjir mengajak para pelaku pendidikan dan kebudayaan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.

"Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang muktakhir menjadi keniscayaan pendidikan kita," tutupnya.

Penulis :
Dera Endah Nirani