Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Habiburokhman Sebut Sosok Amien Rais Tak Bisa Dihapus dari Sejarah

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

Habiburokhman Sebut Sosok Amien Rais Tak Bisa Dihapus dari Sejarah

Pantau.com - Ketua DPP Gerindra Habiburokhman meminta aktivis 1998 Faizal Assegaf dan Bintang Pamungkas untuk tidak banyak bicara tentang Reformasi, terlebih hingga menyebut Amien Rais sebagai penghianat reformasi.

Hal ini karena Habiburohman yang juga mengaku sebagai aktivis daerah telah lebih dulu berjuang melawan pemerintah Orde Baru, di banding kelompok Faizal dan Bintang yang berada di Jakarta.

"Sementara kita di daerah sudah berdarah-darah, jangan jadi kayak anak Jakarta jangan terlalu besar omonglah," tutur Habiburokhman di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).

Demi membuktikan itu, Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) itu kemudian menceritakan bagaimana ia bersama kawan mahasiswa yang berjuang di daerah pernah di penjara karena menentang pemerintahan Soeharto.

"Soal 98 anak-anak daerah ini sudah ditangkepin saya sudah masuk penjara tuh tahun 97 menentang pemerintah," imbuhnya.

Baca juga: Habiburokhman Bela Amien Rais yang Disebut Pengkhianat Reformasi

Pria yang juga aktivis relawan #2019GantiPresiden itu kemudian bercerita dalam perjuangannya, reformasi yang terjadi pada bulan Mei 1998, jauh hari sebelum itu ia bersama kawan-kawannya termasuk Amien Rais telah berjuang dari tahun 1996, 1997, 1998.

"Jadi kalau ingat 98 itu kan gerakannya cepat sekali, Februari aja belum kerasa apa-apa di Jakarta, baru Maret April Mei di Jakarta besar," terangnya.

Ia kemudian, menjelaskan dibalik semua itu, Amienlah yang berhasil membangunkan keberanian pada Habiburokhman dan para aktivis lainnya termasuk di daerah. Sehingga ia tidak sepakat jika mantan Ketua MPR itu disebut sebagai pengkhianat reformasi dan tidak pantas disebut Bapak Reformasi.

"Pak Amien Rais jelas sekali peran yang besar, bahkan teman-teman yang hanya membawa spanduk saat itu juga perannya besar, itu enggak bisa dihapuskan dari sejarah, jadi jangan merasa paling berjasa, mereka di Jakarta saja,  di daerah kita sudah duluan bentrok melawan rezim," pungkasnya. 

Penulis :
Dera Endah Nirani