Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Penjemputan WNI yang Jadi ABK di Kapal Pesiar Akan Libatkan TNI

Oleh Adryan N
SHARE   :

Penjemputan WNI yang Jadi ABK di Kapal Pesiar Akan Libatkan TNI

Pantau.com - Pemerintah Indonesia merencanakan penjemputan Warga Negara Indonesia  yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) di kapal pesiar Dream World yang diduga terpapar virus korona. Nantinya, para WNI itu akan dijemput menggunakan kapal milik TNI AU.

"Rencana pemerintah dalam melindungi WNI yaitu menjemput mereka menggunakan kapal TNI AU," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan  dr Achmad Yurianto di Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Dua Warga Australia yang Dievakuasi dari Kapal Pesiar Jepang Positif Korona

Secara teknis, kapal milik TNI AU tersebut akan bertemu dengan Kapal Pesiar Dream World di perairan internasional di dekat Pulau Bintan. Namun, kapal tidak akan langsung berpapasan melainkan para WNI turun menggunakan sekoci.

"Tapi tidak menempel. Mereka turun pakai sekoci kemudian bergerak ke kapal TNI," kata dia.

Dikatakan, sebelumnya kapal pesiar Dream Word tersebut menurunkan seluruh penumpang di Hongkong. Selepas itu, kapal berbendera Malaysia itu langsung berlayar tanpa penumpang, namun masih ada sekitar 1.104 ABK.

"Dari jumlah ABK tersebut sekitar 270-an orang merupakan WNI," katanya.

Baca juga: Video Pasien Karantina Virus Korona Rayakan Valentine di Kapal Pesiar

Ia mengatakan pada waktu seluruh penumpang sudah turun, otoritas Hongkong langsung melakukan pemeriksaan kepada seluruh awak kapal menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan semuanya negatif.

Namun, beberapa hari setelah penumpang turun dari kepal tersebut salah seorang dari mereka diketahui atau dilaporkan positif terserang virus korona.

"Pada saat pemeriksaan kapal sudah berlayar lagi tanpa penumpang arah ke Malaysia," ujar dia.

Setelah ada informasi satu orang penumpang positif korona, maka semua negara menolak Kapal Pesiar Dream World untuk bersandar. Posisi terakhir kapal tersebut meminta izin untuk besandar di wilayah Bintan tapi pemerintah Indonesia menolak.

"Sekarang kapal itu berada di perairan internasional dekat Bintan," kata dia.


Penulis :
Adryan N