Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bantah Surati Presiden, Tetua Badui Persilahkan Turis untuk Berkunjung

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Bantah Surati Presiden, Tetua Badui Persilahkan Turis untuk Berkunjung

Pantau.com - Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten, Jaro Saija, membantah lembaga adat meminta Presiden Jokowi untuk menghapus kawasan Baduy dari destinasi wisata. Ia menyatakan masyakat tetap bisa berkujung ke kawasan tersebut.

"Kami sebagai kepala pemerintahan Badui membantah pengiriman surat ke Presiden meminta dihapuskan destinasi wisata, karena tidak dilibatkan dalam Lembaga Adat itu," katanya, Senin (13/7/2020).

Sebelumnya, pada 6 Juli 2020, perwakilan Lembaga Adat Baduy mengirim surat kepada Presiden Jokowi  agar wilayah Baduy di Lebak, Banten dihapus dari lokasi tujuan wisata. Keberadaan orang luar berkunjung ke Badui, kata Jaro Saija, mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi secara langsung dan tidak langsung. Karena itu, kesepakatan adat Badui tetap membuka diri dari kunjungan orang luar karena menyumbangkan pendapatan ekonomi itu.

Baca juga: Infografis Alasan Suku Baduy Ingin Dihapus sebagai Destinasi Wisata

Apabila, tetua lembaga adat menghapus dan menutup kawasan Badui dari orang luar daerah maka tentu akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat Badui.

Destinasi wisata Badui di pemukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, akan dihapus dan diganti dengan "Saba Budaya Badui" atau kunjungan silaturahmi dengan masyarakat Badui.

Penggantian destinasi wisata itu berdasarkan hasil musyawarah yang melibatkan Puun (pimpinan tertinggi adat) juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak.

"Kami sangat setuju destinasi wisata dihapus, namun diganti dengan Saba Budaya Badui. Kami sejak turun temurun tetap membutuhkan silaturahmi dengan orang luar," ujarnya.

Masyarakat Badui yang berpenduduk 14.680 jiwa tersebar 68 kampung terdiri dari Kampung Badui Luar dan Kampung Badui Dalam hingga kini terbuka dan menerima orang luar daerah.

Baca juga: Menilik Omzet Madu Keliling Suku Baduy

Mereka hidup harmonis dan toleransi sejak zaman dulu hingga sekarang dalam menjalin hubungan dengan orang luar daerah. Karena itu, pemerintah menetapkan kawasan Badui menjadikan destinasi wisata, bahkan sebagai ikon Kabupaten Lebak.

Kini berdasarkan musyawarah yang melibatkan Puun adat Badui bersepakat destinasi wisata dihapus dan diganti dengan Saba Budaya Badui. Destinasi wisata itu, kata Jaro Saija, merugikan masyarakat Badui, karena terkesan menjadi obyek dan tontonan.

Puun yang memegang petinggi adat Badui mengganti program wisata itu menjadi Saba Budaya Badui. "Kami mempersilahkan warga luar daerah memasuki kawasan budaya masyarakat Badui, namun lebih beretika serta menjaga kelestarian lingkungan Badui," katanya menjelaskan.

Penulis :
Noor Pratiwi

Terpopuler