HOME  ⁄  Nasional

DPRD DKI: Nyawa Harus Diprioritaskan Sebelum Buka Tempat Hiburan Malam

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

DPRD DKI: Nyawa Harus Diprioritaskan Sebelum Buka Tempat Hiburan Malam

Pantau.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyatakan penolakannya jika tempat hiburan malam seperti diskotek, bar serta griya pijat dibuka pada 16 Juli 2020 mendatang saat PSBB Transisi fase 1 dijadwalkan berakhir.

"Roda ekonomi penting, kejenuhan masyarakat harus diberikan saluran, tetapi menjaga nyawa manusia harus jadi prioritas," ucap penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta ini saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Oleh karena itu, dia meminta jangan hanya karena alasan ekonomi, nyawa menjadi taruhannya. Hal itu karena, lanjutnya, hingga saat ini kasus baru COVID-19 menunjukkan peningkatan tajam dengan tingkat kasus positif 10,5 persen dan selama PSBB transisi sudah lebih dari enam ribu kasus baru ditemukan.

Baca juga: Buka Diam-diam saat PSBB, Diskotek Top One Digrebek Satpol PP

Menurut Suhaimi, tempat hiburan lebih baik tidak dibuka lebih dulu mengingat tingkat kerawanannya yang dapat menjadi klaster baru penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) dan juga rawan menjadi tempat penyelewengan berbagai kegiatan terlarang seperti narkotika dan prostitusi.

"Keputusan dibuka atau ditutup itu, haruslah didasarkan kepada hakekat dan fakta di lapangan terkait dengan COVID-19. Kalau kita salah mengambil keputusan bisa berakibat fatal," kata Suhaimi.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani yang meminta agar tempat hiburan tak dibuka saat PSBB transisi dan lebih memprioritaskan membuka sekolah terlebih dahulu agar para siswa bisa belajar secara tatap muka.

Baca juga: PTUN Perintahkan Anies Baswedan Buka Kembali Diskotek Golden Crown

"Itu karena tidak semua siswa memiliki telepon pintar untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh (PJJ)," katanya.

Jika Anies tetap ngotot membuka hiburan malam sebelum sarana pendidikan pada PSBB transisi tahap kedua nanti, maka, katanya, PAN menyatakan untuk menolak kebijakan tersebut.

"Nah, itu saya tolak keras, jangan sampai tempat hiburan dibuka sebelum pendidikan dibuka. Bila itu terjadi, saya akan kritik dan tolak keras," kata Zita.

Penulis :
Noor Pratiwi