billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sekda DKI Jakarta 'Harus' Orang Betawi, Begini Alasannya

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Sekda DKI Jakarta 'Harus' Orang Betawi, Begini Alasannya

Pantau.com - Sudah dua minggu lebih wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Saefullah karena COVID-19, banyak masyarakat bertanya-tanya siapakah calon pengganti berikutnya. Mengapa posisi Sekda begitu krusial dan sangat penting untuk Jakarta?
 
Sebagai gambaran, pada era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), sang Gubernur mengundurkan diri dan sebagai konsekuensinya untuk sekian lama Pelaksana Tugas Gubernur (Plt) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus memerintah sendiri dan tetap bisa berjalan karena adanya dukungan dari posisi Sekda. Begitupun di era pemerintahan Anies Baswedan, yang ditinggal wakilnya, Sandiaga Uno, yang berkontestasi menjadi calon wakil presiden RI. Lantas, Anies sempat memimpin dua tahun lebih tanpa wakil dan tetap bisa berjalan karena ada posisi Sekda yang melengkapi.

Baca juga: Infografis Profil dan Rekam Jejak Sekda DKI Jakarta Saefullah

 
Sejauh ini Provinsi DKI Jakarta belum pernah kosong dari posisi Sekda untuk waktu lama. Untuk itulah, tak heran, masyarakat saat ini ingin tahu, siapa Sekda Provinsi DKI Jakarta berikutnya.
 
Sebenarnya posisi Sekda Provinsi DKI Jakarta tidak pernah kosong. Semenjak Saefullah sakit, Anies telah menunjuk Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, sebagai pelaksana harian (plh) Sekda Provinsi DKI Jakarta. Namun bagi DKI Jakarta tidaklah semudah itu. Ada konsensus atau seperti kesepakatan tidak tertulis jika Gubernur, Wakil Gubernur ataupun Sekda DKI salah satunya harus orang Betawi. Karena amanat demokrasi tidak mungkin dipaksakan Gubernur atau Wakil Gubernur harus putra daerah atau 'Anak Betawi' asli. Sementara bagi Sekda yang merupakan jabatan karir tertinggi di pemprov, dimungkinkan konsensus itu dilakukan. Apalagi pada kenyataannya Sekda adalah posisi yang paling mengerti karakter dan potensi sebuah daerah. Sangat pas kalau posisi ini dipegang 'Anak Betawi'. Salah satu dari tiga pejabat tersebut adalah Sekda nya orang Betawi yaitu H Saefullah yang belum lama ini meninggal karena COVID-19. Masyarakat Jakarta akan melihat, siapa sosok yang akan dipilih Anies ke Presiden Joko Widodo mengenai calon Sekda DKI Jakarta. Mengingat ada beberapa di eselon II banyak sederet nama-nama putra daerah asli betawi yang memiliki kompetensi menjadi orang nomor 3 di jajaran Pemprov. "Terserah seleranya Pak Anies tentu harus memiliki kompetensi yang cukup untuk menjadi orang No 3 di jajaran Pemprov DKI," ujar bang Rachmat selaku jenderalnya Forum Pemuda Betawi sebagai Penyelenggara Webinar yang hasilnya akan diusulkan kepada Gubernur Anies. Sementara itu, Aktivis Badan Musyawarah (Bamus) DKI sekaligus Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Jakarta Pusat, Agus Rachman, semenjak Saefullah wafat figur kepemimpinan di Pemprov DKI Jakarta benar-benar lepas dari sosok 'Orang Betawi' sehingga dirinya mengusulkan penggantinya seharusnya orang betawi juga.

Baca juga: Tolong Perhatikan! Solusi Budayawan untuk Minimalisir Perundungan


“Bamus Betawi telah mewacanakan sosok calon Sekda DKI mendatang dalam forum zoom meeting, membahas beberapa calon posisi ini dengan tidak menyebut nama, namun hakekatnya harus pejabat karir yang telah banyak tahu seluk beluk birokrasi dan memajukan masyarakat jakarta,” ucap Gus Rachman. Lanjut Agus, memilih calon Sekda bukan hanya dari wacana publik atau sekedar hearing tapi sudah jelas ada kaitan – kaitan lain secara pertimbangan politik dan karir itu sendiri.
 
"Tunggu saja tapi warga betawi meminta Sekda mendatang juga tak luput untuk bisa concern pada kemajuan budaya betawi serta pembangunan kultur,” ujarnya. Harapan untuk melanjutkan sosok Seafullah, anggota Komisi A DPRD DKI asal Fraksi Golkar, HR Chotibi Achyar, memberikan pandangannya soal sosok Sekda DKI Jakarta mendatang. Chotibi- yang akrab disapa Haji Beceng (Betawi Cengkareng)- mengatakan, sosok figur yang layak untuk menjadi Sekda DKI adalah orang Betawi. "Kenapa saya usulkan sosok orang Betawi, karena ini bagian penghormatan bagi orang Betawi yang notabane sebagai penduduk asli Jakarta," kata Chotibi di Jakarta, Rabu 23 September 2020.
 
Bukan tanpa alasan, Chotibi, mengatakan sosok Betawi dianggap mengerti akan seluk beluk kota Jakarta. Bahkan dirinya pun tak canggung untuk mengatakan banyak orang Betawi di pemerintahan DKI Jakarta sesuai kepangkatan dan pengalamannya mempuni di birokrasi dan dinilai sudah pantas dan patut untuk mengisi jabatan Sekda yang saat ini kosong.Untuk itu dirinya meminta Gubernur DKI Anies Baswedan secepatnya mengusulkan nama ke Presiden Jokowi, untuk segera memilih Sekda definitif. "Dengan begitu banyak persoalan di Jakarta saat ini seperti COVID-19 dan pembahasan APBD 2021, saya kira Anies harus cepat mengusulkan figur untuk ditunjuk sebagai Sekda definitif," tuturnya.Senada, Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, melalui video singkatnya di Jakarta, Sabtu 26 September 2020 lalu menilai Sekda DKI Jakarta harusnya putra Betawi. "Sekda sudah seharusnya putra Betawi. Siapapun nanti yang akan menjadi Sekda tidak masalah, asalkan putra Betawi. Kami minta kepada Gubernur Anies Baswedan untuk mengajukan nama-nama calon Sekda dari putra betawi asli," ujar Babe -sebutan Ridwan Saidi-.Menurutnya, dengan ditunjuknya Sekda DKI dari putra asli Betawi, itu merupakan kebanggaan kepada masyarakat Betawi dan juga dipastikan bisa menyelaraskan Jakarta sebagai daerah khusus Ibu Kota dengan kultur Betawi. "Kami adalah orang dari suku Betawi, suku tertua, suku yang termasuk ke wilayah hukum adat dari 19 wilayah yang dibentuk oleh Belanda. Karena itu kami minta ada orang yang membanggakan untuk menduduki jabatan sekretaris daerah," pungkasnya.

rn
Penulis :
Tatang Adhiwidharta