Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Heboh Ukuran Babi Ngepet di Depok Disebut Mengecil, Ini Penjelasan Peneliti LIPI

Oleh Finda Rhosyana
SHARE   :

Heboh Ukuran Babi Ngepet di Depok Disebut Mengecil, Ini Penjelasan Peneliti LIPI

Pantau.com -  Penangkapan seekor babi berwarna hitam yang diduga jelmaan babi ngepet terus membuat heboh jagat dunia maya sejak Selasa (27/4/2021). Babi tersebut ditemukan di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Menurut keterangan warga, babi itu ditangkap oleh sejumlah warga dengan bertelanjang badan pada tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB.

Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan lantaran warga percaya, dengan bertelanjang badan dapat mempermudah mereka dalam mengamankan babi yang diyakini sebagai sosok jadi-jadian tersebut.

Abdul Rosad, Ketua RW setempat menyebut warganya kaget karena mengetahui ukuran babi yang ditangkap itu semakin lama semakin mengecil setelah dilakukan penangkapan.

Ia menyebut, ketika pertama ditangkap, babi itu memiliki panjang 50 cm dan lebar 40 cm. Namun beberapa saat kemudian panjangnya menjadi 30 cm sementara lebarnya tetap. Keadaan itu kemudian banyak dikaitkan dengan hal-hal mistis atau di luar nalar oleh masyarakat juga warganet yang menerima informasi ini.

Terkait fenomena ini, Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Taufik Purna Nugraha menjelaskan, tidak menutup kemungkinan seekor babi bisa mengalami perubahan ukuran tubuh, termasuk mengecil. Namun, perubahan ukuran itu membutuhkan waktu yang lama, tidak mungkin hanya dalam hitungan jam.

"Kalau secara ilmiah tidak mungkin (babi mengecil dalam hitungan jam)," kata Opik, dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Ia menjelaskan, perubahan ukuran pada hewan membutuhkan waktu yang cukup lama, karena adanya perubahan massa otot dan lemak dari dalam tubuhnya. Proses ini tidak berbeda jauh dengan manusia yang menjalani diet tertentu, tubuhnya bisa mengecil seiring efek yang didapat dari dietnya.

Tidak secara ekstrem, tetapi ada yang perlu digarisbawahi, mengecil dalam hal ini adalah secara bobot, bukan ukuran posturnya.

"Tidak mungkin mengubah ukuran rangka (tulang) sebagai penunjang tubuh. Penurunan massa tulang (memang) bisa terjadi, misalnya pada usia senja di mana terjadi dekalsifikasi (pengeroposan), tetapi memerlukan waktu yang lebih panjang lagi," jelasnya. 

Perubahan yang terjadi pun tidak akan secara ekstrem atau signifikan. Ketika disinggung kemungkinan babi mengalami stres, Opik juga menyebut semua itu tetap butuh waktu agar stres berdampak pada bobot babi tersebut.

"Kalau hewan stres bisa saja ukuran berkurang dalam artian berat badan menurun akibat tidak mau makan, misalnya. Namun tetap berproses mulai dari membakar cadangan lemak sampai pada tahap ekstrem membakar massa otot untuk jadi energi," tuturnya.

Penulis :
Finda Rhosyana