Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Nekat Tolak Tes Antigen, Pria Asal Madura Malah Tantang Petugas Duel di Jembatan Suramadu

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Nekat Tolak Tes Antigen, Pria Asal Madura Malah Tantang Petugas Duel di Jembatan Suramadu

Pantau.com - Sebuah video viral di media sosial yang menyebut seorang pria Madura menolak dites swab oleh petugas jaga di Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Dalam video yang diunggah akun Instagram @teluur memperlihatkan sang pria yang berbadan kekar itu mengenakan baju hitam lengkap dengan peci di kepalanya.

Dalam video pria Madura tersebut terdengar berkata kasar ke arah petugas. Usut punya usut, pria tersebut menolak untuk dites antigen. Pria itu justru mengajak petugas duel. "Lepas... duel dengan saya," kata pria tersebut ke petugas.

Baca juga: Antigen Massal di Jembatan Suramadu, 70 Orang Dinyatakan Positif COVID-19

Dalam rekaman terlihat, pria tersebut langsung dirangkul oleh anggota polisi untuk ditenangkan. Namun, suasana terlihat panas saat pria tersebut tersungkur bersama polisi. Masyarakat dan anggota polisi lainnya langsung berupaya melerai keduanya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, membenarkan adanya kejadian itu. Insiden itu terjadi pada Senin (7/6). Namun yang bersangkutan telah meminta maaf atas tindakannya. "Iya benar, tapi sudah meminta maaf," ujar Ganis kepada wartawan, Selasa (8/6/2021). "Juga sudah berdamai dengan petugas yang ada di pos".

Untuk diketahui, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya mewajibkan seluruh warga yang datang dari arah Madura masuk ke wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, menjalani tes usap antigen.

Baca juga: Warga Madura Masuk Kota Surabaya Diwajibkan Jalani Test Antigen

"Kebijakan tegas ini diambil sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Surabaya, pascakasus di Kabupaten Bangkalan meningkat," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di sela memimpin penyekatan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Selasa (8/6/2021).

Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Bangkalan terkait upaya menekan laju penyebaran COVID-19. Sebab, kata dia, Kota Surabaya dan Kabupaten Bangkalan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sehingga perlu adanya saling support antarpemangku kepentingan.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi