
Pantau - Seorang mahasiswa berinisial IKK meninggal dunia usai latihan bela diri di kampusnya di Sleman, DIY. Lawan sparing korban menyerahkan diri.
Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi mengatakan pelaku yang diketahui lawan sparing korban telah menyerahkan diri.
"Untuk pelaku juga sudah menyerahkan diri bersamaan dengan proses pembuatan LP di Polresta Sleman," kata Yuswanto, Kamis (2/5/2024).
Yuswanto belum mengetahui hubungan antara keduanya tetapi keduanya merupakan rekan latihan bela diri.
"Belum tahu hubungannya apa, yang jelas mereka sama-sama melakukan kegiatan latihan, sparing," ucap Yuswanto.
Yuswanto menjelaskan korban awalnya setelah pulang latihan bela diri mengeluh sakit dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Hari Minggu 28 April, pada saat habis latihan pulang ke tempat kos kemudian merasa sakit lalu kemudian dibawa ke rumah sakit,"
Yuswanto menuturkan korban merasakan sakit setelah selesai latihan bela diri kemudian dilakukan perawatan medis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Sparing, namanya bela diri mungkin ada body contact. Sehingga pada saat terjadi body contact itu setelah selesai latihan korban merasa kesakitan dilakukan perawatan medis dan dinyatakan meninggal dunia," ujar Yuswanto.
Yuswanto menyebutkan pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut untuk mengungkap penyebabnya. Polisi menduga adanya tindak penganiayaan yang dilakukan.
"Saat ini sedang berlangsung proses autopsi untuk mencari penyebab kematiannya, atau karena organ apa yang rusak atau terganggu akibat latihan," ungkap Yuswanto.
"Meninggal di dalam perawatan medis. Jadi ada dugaan penganiayaan pada saat pelaksanaan kegiatan latih tanding di (menyebut nama salah satu kampus swasta di Sleman) itu," tambah Yuswanto.
Selain itu, Yuswanto menuturkan pihaknya saat ini masih mencari tahu terkait kronologi kejadian tersebut.
"Untuk langkah selanjutnya kita akan lakukan pendalaman terkait dengan kronologis peristiwanya seperti apa, terus itu latihannya bentuknya latihan yang bagaimana, latihan rutin apa latihan persiapan pertandingan," tutur Yuswanto.
Selain itu, polisi juga mencari tahu apakah saat kejadian situasi lokasi dalam pengawasan pelatih atau tidak.
"Terus kita juga akan memastikan juga apakah memang di situ ada yang mengawasi dalam hal ini pelatihnya atau bagaimana, kita tunggu perkembangannya," ujar Yuswanto.
Diketahui, korban meninggal pada Rabu (1/5) setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Saat ini jenazah korban sudah diautopsi di RS Bhayangkara Polda DIY.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun