billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Ada Indikasi Praktik Perdukunan di Rumah Pembunuh Bocah Bekasi Terbungkus Karung

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Ada Indikasi Praktik Perdukunan di Rumah Pembunuh Bocah Bekasi Terbungkus Karung
Foto: Ilustrasi garis polisi. Sumber: Pantau.com

Pantau - Aparat kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat bocah perempuan (9,5) terbungkus karung dalam lubang galian air di Bekasi, Jawa Barat (Jabar). TKP ternyata di rumah terduga pelaku berinisial D (61), dan ditemukan sejumlah benda-benda terindikasi berkaitan dengan perdukunan.

"Praktik perdukunan, tapi tidak terkait dengan kasus pembunuhan terhadap korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP M Firdaus, Senin (3/6/2024).

Akan tetapi, katanya, D bukan dukun melainkan temannya yang berinisial M yang melakukan praktik perdukunan tersebut. Dari hasil olah TKP ditemukan dupa di salah satu kamar. 

“Pelaku bukan dukun, tapi teman pelaku inisial M. Hasil olah TKP ada dupa tapi di kamar satunya lagi,” katanya.

Sebelumnya, dalam olah TKP yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, hasilnya di dalam rumah tersebut yang berada di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, polisi menemukan adanya foto-foto anak kecil.

"Ada foto-foto anak kecil. Iya (foto anak berbeda). (Jumlah) nanti kita share, masih pendalaman," ujar Firdaus, Minggu (2/6).

Di sisi lain, berdasarkan keterangan warga sekitar yang sempat masuk ke dalam rumah pelaku menduga D melakukan semacam ritual di kamar, sebab ada keris dan beberapa foto anak kecil.

"Di dalam kamar semacam kaya ada ritual gitu kayaknya ya, karena di dalem kamar itu ada keris, ada macem-macem foto-foto bocah, tapi sudah dibawa polisi, saya sempet lihat sih, kalau foto-fotonya bocah itu siapa aja saya ngga tahu, karena di dalem gelap juga lampunya kecil dan pengap juga," kata warga bernama Ahmad.

Diketahui, rumah tersebut ditempati D sejak 2002. Kata sejumlah tetangga, D ini tertutup dan jarang bergaul. Bahkan, Sarmina, tetangga sebelah pelaku mengaku jarang bertegur sapa dengan D. Menurutnya, D tidak lagi bekerja, terakhir bekerja di bengkel dan sebelumnya sempat menjadi sopir angkot.

"D itu orangnya tertutup, nggak cerita ngga ngobrol walaupun rumahnya deket ngga pernah. Pertama dia sopir angkot, terus berhenti, terus jadi di bengkel. Dia kebanyakan sih di dalam rumah, dia sendiri, istri sama anaknya sudah pergi, dia hidup sendiri, rumahnya juga selalu tertutup, kalau keluar sih dia keluar, tapi kita kan nggak tahu ke mana," kata Sarmina, kepada wartawan.

Kini, D telah berhasil ditangkap di rumahnya itu. Pelaku dengan orang tua korban tidak saling kenal. Diketahui jarak rumah korban dengan pelaku berjarak 700 meter.

"Berhasil mengamankan (D). Kalau dibilang tetanggaan, agak jauh rumahnya sekitar 700 meter. Anaknya sudah beberapa kali main ke situ. Informasi dari pelaku tidak kenal. Tahunya setelah ortu mencari anaknya baru dia tahu," Kapolsek Bantar Gebang, AKP Ririn S Damayanti.

Diberitakan sebelumnya, jasad korban ditemukan dalam lubang galian air untuk jet pump sedalam 2,5 meter dengan kondisi terbungkus karung pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Bantargebang, Kota Bekasi. Korban diduga menjadi korban pembunuhan. Penemuan mayat korban berawal saat orang tua korban melaporkan kehilangan anaknya dan polisi melakukan penyelidikan.

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Firdha Riris