
Pantau - Seorang pria berinisial WG (22) tewas usai terlibat perkelahian di Wegil, Sukolilo, Pati. Tujuh orang diamankan dalam peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin mengatakan telah mengamankan tujuh pemuda yang terlibat tawuran hingga korban tewas.
"Polisi berhasil mengamankan anak (tersangka) pembunuhan inisial RS (15) warga Undaan, Kudus, dan yang membawa sajam (senjata tajam) anak berinsiial S (16) dan DO (16) Warga Kuwawur, Sukolilo, Pati, dan IS (15), NB (15), KW (18) dan RS (17), warga Desa Wegil, Sukolilo, Pati," kata Alfan, Senin (10/6/2024).
Alfan menyebutkan berdasalkan hasil pemeriksaan korban meninggal disebabkan karena luka tusuk di punggung.
"Penyebab kematian korban yaitu luka tusuk pada punggung kiri menembus paru-paru dan jantung, hingga mengakibatkan pendarahan hebat," ujar Alfan.
Alfan mengungkapkan dalam kasus tersebut pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa 10 senjata tajam, 7 unit sepeda motor, 11 buah HP, dan pakaian para tersangka dan korban.
"Kita mengamankan barang bukti 10 senjata tajam, 7 unit sepeda motor, 11 buah hp, pakaian tersangka dan korban," ungkap Alfan.
Alfan menjelaskan peristiwa tersebut berawal saling tantang di media sosial. Kelompok korban (Kelompok ABCD) menantang Kelompok Kampung Hening tetapi ditolak, kemudian pada Jumat (7/6) pukul 17.00 WIB Kelompok Kampung Hening berganti yang menantang Kelompok ABCD.
"Kemudian disepakati akan melakukan perkelahian malamnya di lokasi perbatasan Desa Wegil dan Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo," jelas Alfan.
"Kelompok Kampung Hening sebanyak lebih dari 10 orang berangkat ke TKP dengan mengendarai motor sambil beberapa membawa sajam (senjata tajam) dan sekira pukul 00.15 WIB tiba di lokasi dan sudah ditunggu oleh kelompok ABCD. Sehingga terjadilah perkelahian," tambah Alfan.
Selanjutnya, dalam perkelahian tersebut salah seorang dari Kelompok Kampung Hening berinisial RS (15) maju membawa senjata tajam. Lalu, Kelompok ABCD berinisial IS (15) maju menyerang.
"Kemudian keduanya berkelahi, IS menyabetkan celurit ke RS dan mengenai jari RS. Lalu RS menggertak IS, kemudian IS mundur," ujar Alfan.
Kemudian, giliran WG yang maju dan berhadapan dengan RS. WG disebut menyabet RS dan sebaliknya RS juga menyabet WG dengan celurit/
"Di saat bersamaan RS (15) juga menyabet korban WG (21) dengan celurit dan mengenai punggung. Lalu korban WG melarikan diri dan Kelompok ABCD juga lari dan dikejar oleh Kelompok Kampung Hening," jelas Alfan.
"Kemudian Korban WG (21) terjatuh. Melihat hal tersebut, Kelompok Kampung Hening lalu mundur ke arah motor dan pergi dari lokasi tersebut," sambung Alfan.
Melihat WG terjatuh teman-teman korban membawa korban ke Puskesmas Sukolilo. Nahas, Nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia di depan puskesmas.
Diketahui, tawuran tersebut terjadi pada Sabtu (8/9) pukul 00.30 WIB. Selain korban tewas, dua orang yakni RS dan MD (17) mengalami luka-luka.
Sebelumnya, viral di media sosial beredar video Kades Wegil, Heri Priyanto memarahi sejumlah pemuda di depan jenazah yang tergeletak di lantai puskesmas di Sukolilo.
"Iki kepie? Mbalik iso? Nek wes ngene ki kepie? Deleng koncomu iki, koncomu ta ora? Nek wes ngene ki pie? Ora iso mbalik iki Le!" ujar Heri.
Terlihat pada video tersebut para pemuda tersebut hanya tertunduk saat dimarahi oleh Kades Wegil, Heri Priyanto didepan jenazah tersebut.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun