Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Alasan Pria di Semarang Tembak Kucing gegara Pernah Terkam Burungnya

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Alasan Pria di Semarang Tembak Kucing gegara Pernah Terkam Burungnya
Foto: Ilustrasi Penembakan (iStock)

Pantau - Seorang pria berinisial IP (35) ditangkap usai menembak kucing di Kota Semarang. Pelaku mengaku menembak kucing tersebut karena kesal burungnya pernah diterkam.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan pelaku melakukan aksinya karena kucing tersebut sering buang kotoran di rumahnya dan kesal burungnya pernah diterkam.

"Pelaku menembak kucing dikarenakan kucing tersebut buang kotoran di rumah pelaku dan sudah diawasi sama pelaku selama lima hari berturut-turut, dan juga pelaku kesal karena kucing tersebut pernah menerkam burung merpati pelaku dan pengakuan pelaku kucing tersebut ditembak sebanyak tiga kali," kata Irwan dilansir detikjateng, Selasa (16/7/2024).

Aksi penembakan tersebut terjadi pada Senin (15/7) sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Pringgodani I, Krobokan, Semarang Barat. Pemilik kucing tersebut dihubungi saksi jika kucingnya telah ditembak pelaku.

"Sekitar jam 10.00 WIB korban (pemilik kucing) ditelepon oleh saksi dan mengatakan kucing korban ditembak oleh terlapor yang diketahui melalui pantauan CCTV menggunakan softgun sehingga mengakibatkan kucing tersebut mati," tutur Irwan.

Video penembakan kucing hingga mati tersebut sempat ramai di media sosial. Pelaku telah diamankan di Polsek Semarang Barang berserta barang bukti Softgun Beretta 92Fs Type M9A1.

Dalam rekaman CCTV yang beredar terlihat tiga orang di sebuah halaman rumah. Dua diantara orang tersebut mengenakan kaos hitam dan satu berkaos kuning serta memakai topi.

Setelah itu, pria berkaos kuning menenteng barang di tangan kiri dan menggenggam pistol ditangan kanan. Kemudian, ia berjongkok di depan mobil yang tengah terparkir.

Kedua pria berkaos hilang tampak menjauh dan menutup telinga lalu pria berkaos kuning mengarahkan pistol ke bawah mobil dan tak lama terlihat kucing hitam lari lewat belakang mobil dan berhenti beberapa meter dari mobil.

Penulis :
Fithrotul Uyun