
Pantau - Sebanyak tiga anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) ditembak mati oleh TNI di Puncak Jaya, Papua Tengah. Hal tersebut menyebabkan kemarahan massa sehingga menyebabkan enam unit kendaraan TNI-Polri dibakar dan satu kendaran lainnya dirusak.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan peristiwa pembakaran tersebut buntut dari penembakan tiga anggota OPM dan warga protes dengan berdalih ketiganya bukan anggota OPM.
"Pembakaran itu ada protes, itu kan karena ada protes dari warga," kata Kuswara dilansir detikcom, Kamis (18/7/2024).
Kuswara menjelaskan saat mediasi pihak TNI telah menjelaskan tetapi warga terprovokasi hingga akhirnya terjadi pembakaran.
"Penyelesaian perkara sudah dijelaskan sama Pak Dandim sama Pak Danyon, karena mereka tidak puas sehingga mereka tersulut emosi sehingga terjadilah pembakaran kendaraan tersebut," jelas Kuswara.
Kuswara menyebutkan warga membakar tujuh kendaraan milik TNI-Polri yang berjejer di depan RSUD Mulia.
"Kendaraan (milik TNI-Polri) yang dibakar itu ada 7 kendaraan. Tujuh itu, satu (di antaranya) dirusak, tidak dibakar," ujar Kuswara.
Sebelumnya, TNI menembak tiga anggota OPM pada Selasa (16/7) sekitar pukul 19.45 WIT di Kampung Karubate, Distrik Muara, Puncak Jaya. Penembakan tersebut bermula saat sejumlah anggota OPM menyerang Satgas Yonif RK 753/AVT.
Aparat yang mengetahui anggota OPM hendak menyerang pun melakukan penangkapan, namun anggota OPM melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi baku tembak.
Aksi baku tembak tersebut pun mengakibatkan tiga anggota OPM berinisial SW (33), YW (41), DW (36) tewas. Sementara, pimpinan anggota OPM tersebut yaitu Teranus Enumbi berhasil melarikan diri.
Selain itu, aparat TNI menemukan 1 pucuk pistol rakitan serta bendera bintang kejora di lokasi kejadian.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun