
Pantau - Seorang pengusaha aksesori bernama Asep Saepudin (43) dibunuh oleh istrinya Juhariah (45), anaknya Silvia Nur Alvian (22) dan kekasih anaknya Hagistko Pramada (22) di Setu, Bekasi. Polisi sebut Juhariah dan Silvia memakai helm saat membunuh agar dikira rampok.
Kanit Reskrim Polsek Setu Ipda Nano Romansah mengatakan istri dan anak korban saat membunuh korban memakai helm agar dikira rampok.
"Ibu dan anak pakai helm. Cowoknya pakai masker dan sarung tangan. (Pakai helm) biar dikira dirampok," kata Nano, Rabu (24/7/2024).
Nano menjelaskan korban dibunuh dengan cara dicekik oleh istri dan kekasih anaknya secara bersamaan.
"Dieksekusi dengan dicekik oleh ibunya (istri) dan pacar anaknya bersamaan," jelas Nano.
"Karena ada perlawanan dari almarhum ini, anaknya melakban kakinya. Karena masih ada perlawanan, helm yang dipakai anaknya terpental, akhirnya helm itu dipukulkan ke korban," lanjut Nano.
Diketahui, pembunuhan terhadap korban tersebut telah direncanakan para tersangka dua minggu sebelum mengeksekusi korban. Awalnya korban rencanya dibunuh dengan cara diracun menggunakan sabun likuid namun rencana tersebut gagal.
Sebelumnya, korban meninggal pada Kamis (27/6) di rumahnya. Kemudian, dilakukan ekshumasi pada Senin (15/7). Dari hasil penyelidikan terungkap korban dibunuh oleh istri korban bernama Juhariah, anak pertama korban bernama Silvia Nur Alfiani, pacar anak korban bernama Hagistko Pramada. Korban merupakan seorang pengusaha aksesori dan aksi pembunuhan terhadap korban telah direncanakan.
"Usaha aksesori kalung, gelang, yang gitu-gitu. Dia suka ngirim barang ke Lampung. (Pembunuhan) sudah direncanakan oleh para tersangka," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Gogo Galesung.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun