
Pantau-Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) menyatakan perang dengan aksi premanisme. Hal tersebut ditandai dengan digelarnya apel besar di Terminal Bus Tanjung Priok.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk membasmi aksi premanisme sehingga tidak terjadi lagi bentuk aksi tindak pidana di terminal tersebut.
"Intinya pada pagi hari ini, kami bersinergi untuk mengambil tindakan terhadap bentuk-bentuk premanisme atau kejahatan yang ada di terminal ini," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Wahyudi seperti dilansir Antara, Jumat (26/7/2024).
Jika masih menemukan aksi premanisme dan bentuk aksi lainnya akan diproses secara tegas dan melalui prosedur yang jelas. "Kami akan proses dan tindaklanjuti secara prosedural," terangnya.
AKBP Wahyudi mengatakan kegiatan ini bertujuan menekan tindak kriminal ada dan terminal bus ini wajib dibersihkan dari segala bentuk tindak pidana tersebut. "Tidak ada lagi, tidak dibenarkan terjadi, khususnya di terminal ini dengan di stasiun, dan umumnya di wilayah Jakarta Utara," paparnya.
Baca Juga: 49 Preman Tanjung Priok Diamankan Petugas Kepolisian
Selain itu, apel ini juga akan rutin digelar setiap hari dan untuk apel besar akan digelar sebulan sekali di sini dan ini untuk pemberantasan premanisme ya setiap hari. "Kami sudah sepakat dengan Danramil, Camat, Kepala Terminal Tanjung Priok dan kepala PO bersinergi untuk menjaga masyarakat yang menggunakan fasilitas ini agar merasa nyaman dan aman," terangnya.
Sebelumnya Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengaku terminal ini identik sekali dengan masalah kriminal dan pihaknya bebenah diri, sedikit demi sedikit bekerja sama dengan jajaran kepolisian. Menurut dia keterbatasan jumlah anggota menjadi penyebab sulit menangkap pelaku aksi kejahatan. “Kalau menangkap justru kita berbahaya, pernah anggota saya secara reflek ikut menangkap malah dia jadi korban kena tebas," kata dia.
Ia mengaku sejak itu pihaknya menahan diri saja dan jika memang ada terjadi tindak kriminal di depan mata maka kami langsung lapor ke pos polisi di terminal. "Penjambretan yang sering dilakukan dengan sepeda motor, kalau penodongan udah enggak ada. Kalau sering laporan ke kita si soal penjambretan," kata dia.
- Penulis :
- Wira Kusuma