
Pantau - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengapresiasi pendekatan lunak (soft approach) yang diterapkan oleh aparat keamanan TNI/Polri dalam proses pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, dari penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Menurutnya, pendekatan dialog yang humanis menjadi kunci sukses dari misi ini, menunjukkan bahwa konflik dapat diselesaikan dengan cara damai dan terukur.
"Pendekatan soft approach ini menunjukkan bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan tanpa kekerasan dan dengan hasil yang baik. Ini adalah pencapaian yang perlu dikembangkan untuk menghadapi situasi serupa di masa depan," ungkap Meutya dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/9/2024).
Kapten Philip berhasil dibebaskan setelah 19 bulan disandera oleh KKB di Papua. Meutya memuji Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 yang telah menjalankan operasi ini dengan strategi yang tepat. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas instansi antara TNI/Polri dan pihak-pihak terkait yang membuat negosiasi ini berhasil.
"Keberhasilan operasi ini adalah hasil dari kolaborasi dan koordinasi yang sangat baik antara berbagai instansi. Tanpa kerjasama yang solid, negosiasi seperti ini sulit tercapai," tambahnya.
Meutya berharap pendekatan damai seperti ini dapat menjadi model dalam penanganan konflik di wilayah-wilayah lain yang rawan, demi menjaga stabilitas dan keamanan di Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Andreas