HOME  ⁄  News

Kinerja Pansus Haji Dinilai Tak Selesaikan Masalah, Hanya Sekadar Sentimen Personal

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Kinerja Pansus Haji Dinilai Tak Selesaikan Masalah, Hanya Sekadar Sentimen Personal
Foto: Rapat Pansus Haji DPR RI. (foto: ANTARA)

Pantau - Koordinator Sahabat DPR Indonesia, Bintang Wahyu Saputra, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Panitia Khusus (Pansus) Haji DPR RI

Menurutnya, Pansus Haji seharusnya fokus pada perbaikan pelayanan terhadap jamaah haji, terutama terkait masalah yang sering dikeluhkan, seperti keterlambatan penerbangan dan kualitas katering. 

Namun, ia melihat ada indikasi bahwa kerja Pansus Haji lebih bernuansa politis dan bahkan diduga dilandasi sentimen personal.

"Yang dikejar bukan perbaikan pelayanan haji, tapi ada sentimen pribadi yang menyelinap dalam kerja Pansus Haji," ujar Bintang dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (25/9/2024). 

Ia menyoroti bahwa masalah-masalah seperti seringnya keterlambatan pesawat, yang seharusnya menjadi perhatian, justru terabaikan.

Bintang mengusulkan, agar Pansus Haji memanggil pihak-pihak terkait, seperti Garuda Indonesia, untuk memberikan klarifikasi mengenai keterlambatan penerbangan.

Selain itu, ia juga mendorong Kementerian Kesehatan untuk melaporkan kondisi jamaah, termasuk penyebab kematian di kalangan jamaah haji. 

Ia juga menekankan, tanggung jawab pelayanan haji tidak hanya berada di bawah Kementerian Agama, tetapi juga melibatkan kementerian lain seperti Kementerian Perhubungan dan BUMN.

"Rakyat akan mendukung Pansus Haji jika mereka objektif dan berpihak pada kepentingan umat," tegasnya. 

Menurutnya, Pansus Haji harus memanggil berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri, Kemenkumham, dan ormas Islam untuk mengklarifikasi berbagai isu penting seperti penggunaan visa ziarah untuk berhaji serta fatwa keagamaan.

“Selama Pansus Haji tidak mengundang kementerian dan institusi terkait untuk memberikan klarifikasi, tuduhan bahwa Pansus Haji memiliki agenda politik tertentu sulit dibantah,” tandasnya.

Penulis :
Aditya Andreas