billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Relevansi Hari Batik di Era Modern: Warisan Budaya yang Mendunia dan Dikenakan Tokoh Internasional

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Relevansi Hari Batik di Era Modern: Warisan Budaya yang Mendunia dan Dikenakan Tokoh Internasional
Foto: Youtuber IShowSpeed menggunakan batik. Tangkapan layar

Pantau - Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional, sebuah peringatan yang mengingatkan kita akan kekayaan budaya yang telah diakui dunia internasional. Batik, yang telah menjadi bagian integral dari sejarah Indonesia selama berabad-abad, kini memiliki relevansi yang semakin kuat di era modern. Tak hanya sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan, tetapi juga sebagai tren fashion global yang semakin digemari oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh dunia.

Sejak UNESCO mengakui batik sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009, batik tak lagi sekadar simbol kebanggaan nasional, namun juga menjadi bagian dari identitas global Indonesia. Batik semakin sering dipakai dalam acara-acara kenegaraan, bisnis, hingga kegiatan internasional. Bahkan, di kalangan selebriti dan tokoh dunia, batik menjadi salah satu pilihan busana yang menunjukkan apresiasi terhadap budaya Indonesia.

Baca juga: Viral di YouTube: IshowSpeed, Batik Diklaim Malaysia dan Protes dari Warganet Indonesia

Batik dan Tokoh Dunia: Dari Barack Obama hingga IShowSpeed  

Batik tak hanya populer di kalangan masyarakat Indonesia, tetapi juga sering dipakai oleh pemimpin dunia dan tokoh-tokoh internasional. Salah satu yang paling terkenal adalah mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Selama kunjungannya ke Indonesia, Obama beberapa kali terlihat mengenakan batik dalam berbagai kesempatan, baik saat berpidato maupun dalam pertemuan-pertemuan penting. Hal ini memperlihatkan bahwa batik telah melampaui batas-batas geografis dan menjadi simbol diplomasi budaya yang kuat.

Selain itu, pada acara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang diadakan di Indonesia pada 2013, para pemimpin dunia seperti Vladimir Putin (Rusia), Xi Jinping (China), dan Tony Abbott (Australia) juga mengenakan batik. Pemakaian batik oleh para pemimpin dunia ini menjadi momen penting dalam memperkuat status batik sebagai busana yang berkelas di kancah internasional.

Tak hanya pemimpin politik, di kalangan selebriti dan kreator konten digital, batik juga mulai menarik perhatian. Salah satu contoh terbaru adalah IShowSpeed , seorang kreator digital terkenal yang memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia. Saat ia mengunjungi Indonesia, Speed terlihat mengenakan batik. Dengan popularitasnya yang tinggi di kalangan anak muda global, pemakaian batik oleh IShowSpeed secara tidak langsung memperkenalkan batik kepada generasi baru di seluruh dunia.

Relevansi Batik di Era Modern: Dari Tradisi ke Tren Global 

Meskipun batik berakar kuat pada tradisi dan nilai-nilai lokal Indonesia, kain ini telah berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman modern. Batik kini hadir dalam berbagai bentuk dan gaya yang lebih kasual dan kontemporer, menjadikannya lebih mudah diakses dan diterima oleh generasi muda. Perancang busana Indonesia maupun internasional juga mulai mengintegrasikan motif batik ke dalam koleksi mereka, sehingga memperluas jangkauan batik di dunia mode.

Batik tidak lagi hanya dipandang sebagai pakaian formal atau tradisional. Banyak perancang busana yang mengolah batik menjadi item fesyen yang stylish, seperti dress, jaket, hingga aksesoris modern. Hal ini memungkinkan batik untuk terus relevan di dunia mode internasional, di mana inovasi dan adaptasi menjadi kunci untuk bertahan.

Bahkan, tren penggunaan batik oleh masyarakat muda Indonesia semakin berkembang pesat. Mereka tidak hanya menggunakan batik pada acara-acara formal, tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari. Batik telah bertransformasi menjadi pilihan busana yang fleksibel, cocok untuk berbagai acara, baik itu formal maupun kasual.

Batik Sebagai Warisan Ekonomi dan Diplomasi Budaya 

Tidak hanya dari segi estetika, batik juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Di berbagai wilayah Indonesia, batik menjadi mata pencaharian utama bagi banyak pengrajin. Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta adalah beberapa pusat batik yang dikenal, di mana ribuan pengrajin batik bekerja keras untuk melestarikan sekaligus mengembangkan warisan budaya ini.

Ekspor batik Indonesia juga semakin meningkat setiap tahunnya, menjadikan batik sebagai salah satu produk unggulan dalam perdagangan internasional. Batik telah diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara di Eropa. Melalui produk batik, Indonesia tidak hanya memperkenalkan budaya, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian global.

Batik juga sering menjadi alat diplomasi budaya. Dalam berbagai kunjungan kenegaraan, batik sering diberikan sebagai hadiah kepada pemimpin negara lain. Ini menjadi simbol persahabatan dan apresiasi terhadap budaya Indonesia. Beberapa negara bahkan telah mengadopsi batik sebagai bagian dari budaya lokal mereka. Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, batik telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari, meski dengan motif dan gaya yang berbeda dari batik asli Indonesia.

Masa Depan Batik: Melestarikan dan Mengembangkan 

Meskipun batik telah diakui secara global, tantangan untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya ini tetap ada. Perlu upaya kolaboratif antara pemerintah, pengrajin, dan masyarakat untuk memastikan bahwa batik tetap menjadi bagian penting dari identitas Indonesia. Pemerintah Indonesia, melalui berbagai program, terus mendorong pelestarian batik melalui pendidikan, pelatihan bagi pengrajin, dan promosi batik di kancah internasional.

Batik bukan hanya kain bermotif, melainkan sebuah cerita tentang identitas, sejarah, dan kebanggaan Indonesia. Dengan peringatan Hari Batik Nasional, Indonesia tidak hanya merayakan warisan budaya, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk menjaga dan mempromosikan batik di panggung global. Dari pemimpin dunia hingga selebriti dan generasi muda, batik kini menjadi simbol global tentang keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.

Relevansi batik di era modern ini tidak hanya dilihat dari segi estetika dan penggunaannya, tetapi juga bagaimana ia terus menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi. Dengan semakin banyaknya tokoh internasional yang mengenakan batik, warisan budaya ini semakin mendunia dan tetap relevan dalam konteks global yang terus berubah.

Penulis :
Muhammad Rodhi
Editor :
Muhammad Rodhi